Malang (Antara Jatim) - Pengumuman kelulusan siswa-siswi SMP dan sederajat di Kota Malang, Rabu, "adem ayem" atau tenang-tenang saja, tidak ada ingar bingar konvoi atau corat-coret seragam seperti ketika pengumuman kelulusan tingkat SMA.
Pengumuman dilakukan secara serentak di masing-masing sekolah dengan memanggil orang tua siswa. Pengumuman langsung dicantumkan dalam ijazah dan Surat Keterangamn Hasil Ujian Nasional (SKHUN) sementara.
"Pihak sekolah yang mengundang orang tua masing-masing siswa untuk mengambil pengumuman kelulusannya dan Dinas Pendidikan (Disdik) tidak memperbolehkan diambil sendiri oleh siswa bersangkutan," tegas Kepala Seksi Pendidikan Menengah Disdik Kota Malang, Jawa Timur, Budiono.
Tahun ini, lanjutnya, penentuan kelulusan siswa murni dilakukan oleh sekolah. Dan, yang menentukan lulus tidaknya siswa tidak hanya berdasarkan hasil nilai Ujian Nasional (UN) saja, tapi banyak faktor, termasuk nilai ujian sekolah.
Menyinggung nilai UN tertinggi, Budiono mengatakan diraih oleh siswi SMP Katolik Santo Yusup 2, Evelyn Rosari dengan nilai 391,5. Peringkat kedua diraih siswa SMP Negeri 3, Bagus Permono dengan nilai 389,0 serta peringkat ketiga diraih siswi SMP Kristen Kalam Kudus, Patricia Abigail Wijaya dengan nilai 389,0.
Sedangkan untuk siswa MTs, nilai tertinggi diraih Aulia Qisty dengan nilai 386,6 dan Naufal Rafif Ramadhan dengan nilai 384,5 yang menempati peringkat 4 dan 9 se-Jatim untuk MTs.
Mengenai penghargaan bagi siswa-siswi yang meraih nilai UN tertinggi tingkat Kota Malang atau 10 besar Jatim, Budiono mengatakan biasanya dari sekolah masing-masing. "Pemberian penghargaan atau hadiah itu untuk memotivasi siswa siswi lainnya, termasuk adik kelasnya," ujarnya.
Jumlah siswa SMP dan MTs Negeri maupun swasta di Kota Malang yang mengikuti UN 2015 sebanyak 13.892 siswa.(*)
Pengumuman Kelulusan SMP di Malang "Adem AYem"
Rabu, 10 Juni 2015 16:49 WIB