Malang (Antara Jatim) - Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Jawa Timur, Dwi Cahyono menggagas adanya pojok sejarah di setiap bangunan di wilayah Kota Malang yang memiliki nilai sejarah tinggi.
"Gagasan ini muncul setelah digelarnya pertemuan Nasional Museum Indonesia belum lama ini. Secara bertahap kami akan meyakinkan para pemilik bangunan bersejarah itu untuk memberikan satu sudut ruangannya sebagai ruang memori tentang sejarah bangunan tersebut," kata Dwi Cahyono di Malang, Selasa.
Ia mengatakan jika sudah ada pojok sejarah di masing-masing bangunan yang menjadi warisan heritage zaman kolonial itu, secara perlahan juga bakal dibuatkan ruangan dan dikembangkan sesuai kebutuhan, bahkan bisa menjadi museum khusus bagi bangunan tersebut.
Menurut dia, konsep tersebut sudah banyak diterapkan di berbagai negara. Selain sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat berupa informasi dan pengetahuan, pojok sejarah suatu bangunan itu juga akan memberikan keuntungan bagi pengelolanya.
Sejumlah bangunan di Kota Malang yang layak menjadi museum kecil dan harus ada pojok sejarahnya, di antaranya adalah Gedung Balai Kota Malang, Masjid Jami' (Agung), Toko Oen, sejumlah gereja, Bank Indonesia, gedung BCA, serta beberapa sekolah peninggalan kolonial Belanda.
Saat ini, lanjutnya, dunia internasional sedang membahas dan mengembangkan museum yang dipadu dengan industri kreatif, tak terkecuali di Indonesia. "Pengembangan museum itu juga untuk menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Malang diharapkan sudah siap memadukan unsur sejarah dengan industri kraetif serta wisata," ujarnya.
Menanggapi gagasan Ketua AMI Jatim tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni memberikan dukungan penuh. Hanya saja, gagasan tersebut masih perlu komunikasi dan kajian lebih lanjut secara rinci.
"Saya mendukung gagasan ini, namun mungkin konsepnya bukan sebuah museum, tapi heritage. Sebab, museum itu adalah tempat penyimpanan, sedangkan heritage berkaitan dengan benda-benda yang bernilai sejarah, konsep pojok sejarah suatu bangunan juga cocok," ujarnya.(*)