Bibit Samad Rianto Pimpin Tim Transisi PSSI
Kamis, 14 Mei 2015 12:10 WIB
Oleh Bayu Kucahyo
Jakarta, (Antara) - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Rianto ditetapkan sebagai Ketua Tim Transisi PSSI pada rapat perdana tim bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Rabu (13/5) malam.
"Pada rapat perdana yang dibuka oleh Sesmenpora ditetapkan saudara Bibit Samad Rianto sebagai ketua dan saudara Lodewijk Paulus sebagai wakil ketua umum Tim Transisi," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto seperti yang dilansir tim media Kemenpora di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pada rapat perdana Transisi ini diikuti 11 dari 13 anggota yang masih ada yaitu Bibit Samad Rianto, Lodewijk Paulus, Eddy Rumpoko, Saut H Sirait, Cheppy T Wartono, Diaz Faisal Malik, Francis Wanandi, Tommy Kurniawan, Andrew Darwis, Ricky Yakobi dan Zuhairi Misrawi.
Ada dua personel yang tidak bisa hadir pada rapat perdana karena ada keperluan lain yaitu Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo dan pengusaha Iwan Rukminto. Sebelumnya ada empat personel yang mengundurkan diri yaitu Velix Wanggai, Darmin Nasution, Farid Husain dan Ridwan Kamil.
"Ke-13 personel yang ada sudah konfim untuk tetap berada di Tim Transisi. Mereka sangat solid dan bersemangat bekerja di Tim Transisi sambil menunggu tambahan anggota pengganti yang sebelumnya mengundurkan diri," kata Gatot menambahkan.
Pria yang juga juru bicara Kemenpora itu menjelaskan, pada rapat perdana yang tidak dihadiri Menpora Imam Nahrawi yang masih berada di Tiongkok ini telah dibahas beberapa hal termasuk dalam pembagian tugas bagi anggota Tim Transisi bentukan pemerintah ini.
Tugas dan tanggung jawab yang akan segera dilakukan, kata dia, mulai dari timnas Indonesia, komunikasi dengan FIFA, keamanan, komersial dan kreatif, transparansi dan fairplay, teknik dan pengembangan, kompetisi amatir dan komunitas, keuangan, kompetisi profesional, pembinaan usia muda hingga pengembangan bisnis dan CSR.
Tidak hanya itu, Tim Transisi juga akan bertugas melakukan pembinaan organisasi dan reformasi PSSI, etik dan hukum, futsal, sepak bola wanita hingga pembuatan badan-badan (komite banding, etik dan komisi disiplin). Selain itu akan membentuk pokja komunikasi internal dan eksternal, kompetisi profesional dan amatir, konsolidasi organisasi sepak bola nasional dan pokja timnas Indonesia.
Gatot menambahkan, selain membahas terkait dengan tugas sesuai dengan blue print yang sudah dibuat oleh Kemenpora, Tim Transisi akan langsung bergerak cepak untuk melaksanakannya. Tugas pertama yang akan dilakukan adalah melakukan komunikasi dengan FIFA.
"Komunikasi dengan FIFA paling lambat pekan depan. Selain itu, Tim Transisi juga akan memanggil Asprov PSSI dalam forum rakernas selambat-lambatnya sebelum Ramadhan (Juni 2015)," kata Gatot menegaskan.
Pembentukan Tim Transisi ini adalah dampak dari pembekuan induk organisasi sepak bola Indonesia atau PSSI per 17 April lalu. Pembekuan dilakukan menjelang pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya dengan agenda utama pemilihan ketua umum periode 2015-2019. (*)