Laksdya Didit Herdiawan Jadi Doktor Ketahanan Pangan
Kamis, 7 Mei 2015 13:06 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Indonesia merupakan wilayah yang surplus pangan, namun masih banyak daerah yang mengalami kekurangan pangan, terutama di kawasan timur.
Hal itu menjadi pemikiran Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan MPA MBA yang disampaikan dalam sidang promosi untuk menyelesaikan Program Doktor Manajemen Bisnis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB), di Auditorium Kampus IPB, Dramaga, Bogor (6/5).
Siaran pers yang diterima Antara dari Dinas Penerangan Angkatan Laut menyebutkan, Laksdya TNI Didit Herdiawan menjadi doktor dengan menawarkan solusi berupa pengembangan industri maritim untuk memperkuat ketahanan pangan itu.
Solusi itu ditawarkan promovendus yang memulai program doktor di Sekolah Pascasarjana IPB sejak 10 April 2010, itu melalui disertasi berjudul "Industri Maritim dan Peranannya Terhadap Distribusi Pangan di Wilayah Terpencil dalam Rangka Memperkokoh Ketahanan Pangan Nasional".
Disertasi itu diselesaikan dibawah supervisi Komisi Pembimbing yakni Dr Ir Arief Daryanto MEc (Ketua), Prof Dr Ir Hermanto Siregar MEc dan Dr Ir Harianto MS, lalu penguji luar Komisi, yakni Prof Dr Ir Budi Susilo Soepandji DEA (Gubernur Lemhannas) dan Prof Dr Ir Achmad Suryana MS (mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan).
"Mulai Juli hingga September 2014, saya melakukan penelitian dan pengumpulan data terkait berbagai isu seputar industri maritim di Jakarta, Surabaya, Batam, Makassar, dan beberapa daerah di wilayah Timur," ujar promovendus yang merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 29 Tahun 1984.
Selain itu, putra pasangan Laksamana Pertama TNI (Purn) Drs AM Ashaf Abdullah MBA dan RA Noekmijati itu, juga menyebarkan kuesioner kepada para pemangku kepentingan, seperti Dirjenhubla, Pelindo, Bulog, dan sebagainya.
Berdasarkan fakta, sebagian besar daerah yang mempunyai tingkat kerawanan pangan tinggi adalah wilayah timur Indonesia dan kepulauan-kepulauan terpencil, karena itu dirinya tertarik menganalisis pengaruh industri maritim dan keterkaitannya pada distribusi pangan.
"Dari penelitian dan analisis data yang dikumpulkan maupun hasil survei terhadap 248 responden serta pengujian validitas maupun pengujian reliabilitas yang mengacu pada Model Konseptual Sistem Ketahanan Pangan Nasional dapat disimpulkan bahwa industri maritim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sistem ketahanan pangan nasional melalui sistem distribusi pangan," tegasnya.
Jadi, Industri Maritim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sistem distribusi pangan di daerah terpencil dan Industri Maritim juga berpengaruh terhadap sistem ketahanan pangan nasional melalui sistem distribusi pangan.(*)