Malang (Antara Jatim) - Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, terus melakukan inovasi dengan memanfaatkan lahan yang dimilikinya, yakni dengan mengembangkan "technopark" berbagai bidang di sejumlah lokasi di wilayah Jatim, di antaranya di kawasan Cangar, Kota Batu.. Rektor UB, Prof Dr Mohammad Bisri, Senin mengemukakan luas lahan untuk technopark tersebut bervariasi, yakni di Cangar Kota Batu seluas 10 hektare, di Jatikerto 20 hektare, laboratorium di Probolinggo seluas 1 hektare dan di Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang seluas 2.000 meter persegi. "Technopark yang sedang kami rintis ini juga beragam spesifikasinya, seperti technopark Cangar khusus untuk penelitian bidang pertanian tanaman tropika, di Jatikerto khusus untuk tanaman subtropika, laboratorium di Probolinggo untuk penelitian perikanan, dan di Sumberpasir juga untuk perikanan," katanya. Bisri mengemukakan gagasan untuk mewujudkan pengembangan technopark sudah cukup lama dan baru terealisasi setelah 15 tahun. Selama ini, aset yang ada di Cangar maupun Jatikerto memang belum tersentuh anggaran, namun sekarang sudah dimulai pembangunan untuk tujuan penelitian, bahkan di Jatikerto sudah ada sekitar 1.000 jenis tanaman. Menurut dia, realisasi gagasan pembangunan technopark tersebut sejalan dengan program Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi yang mengarahkan perguruan tinggi untuk membangun dan mengembangkan technopark. "Sebelum ada program dari kementerian tersebut, kita sudah mengawalinya, bahkan tidak hanya satu bidang saja yang ditekuni, tapi ada beberapa bidang," ujarnya. Hanya saja, lanjutnya, yang menjadi hambatan di area technopark Cangar dan Jatikerto adalah sinyal alat komunikasi yang masih sangat lemah dan dalam waktu dekat ini UB akan berkomunikasi dengan Telkomsel agar membangun menara seluler di kawasan ini, sebab technopark di Cangar tesrebut tidak hanya untuk penelitian, tetapi juga untuk ekspansi usaha komersial, yakni bisa digunakan dan dimanfaatkan masyarakat luas untuk emlakukan penelitian maupun Outbond. "Masyarakat luas bisa memanfaatkan area technopark Cangar ini untuk berbagai kegiatan penelitian, pelatihan maupun praktik lapangan, bahkan bisa memanfaatkannya untuk outbond maupun pendidikan serta pembangunan karakter mahasiswa dan masyarakat umum yang membutuhkannya," kata Bisri. Sementara itu Ketua Technopark Cangar UB, Prof Dr Sumeru Ashari, mengatakan technopark di Cangar tesrebut sudah terintegrasi atau lintas fakultas, sebab selama ini terpencar-pencar karena setiap fakultas memiliki sendiri dan sekarang sudah menjadi satu, bahkan hasil penelitiannya pun juga untuk kepentingan bersama dan diaplikasikan langsung pada masyarakat. "Tujuan kami ingin budidaya tanaman, ternak dan perikanan yang berstandar internasional dengan menghasilkan hasil-hasil penelitian dan produk tanaman unggul yang sama sekali tidak tersentuh bahan beracun (pestisida) karena semua yang dikembangkan adalah tanaman organik, seperti kentang, strawberri, dan brokoli, bahkan Juni nanti juga kita datangkan buah kiwi serta kesemek tanpa "bedak" dengan rasa manis alami," kata Prof Sumeru. (*)
Universitas Brawijaya Kembangkan "Technopark" di Cangar
Senin, 20 April 2015 17:48 WIB