Probolinggo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo mengalokasikan dana Rp5,5 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) perubahan tahun 2015 untuk perbaikan irigasi guna meningkatkan produksi padi di kabupaten setempat. "Kami sudah menganggarkan dana Rp5,5 miliar untuk perbaikan di sektor jaringan irigasi agar dapat meningkatkan target swasembada pangan sebesar 35 persen dengan luas areal tanam padi mencapai 6 ribu hektar sawah," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupetan Probolinggo, Mahbub Zunaidi, Senin. Lebih lanjut dia mengungkapkan, perbaikan jaringan irigasi meliputi rehab jaringan, pembangunan jaringan irigasi, serta pembuatan sumur dengan fasilitasnya yang terlebih dahulu diverifikasi agar perbaikan jaringan irigasi kepada petani bisa sesuai target. "Perbaikan jaringan irigasi tersebut tersebar di 16 kecamatan dengan 57 titik lokasi, pembangunan jaringan di 22 kecamatan dengan 29 titik lokasi, pembuatan sumur dengan fasilitasnya di 14 kecamatan dengan 32 titik lokasi," katanya menjelaskan. Ia mengatakan, sistem pengerjaan yang akan dilakukan dalam perbaikan jaringan irigasi tersebut dilakukan dengan cara Penujukan Langsung (PL) yang dikerjakan oleh kelompok tani atau poktan yang sudah lolos verifikasi dari pihaknya. "Selain dana DAK, anggaran dana untuk perbaikan jaringan irigasi juga dialokasikan dari anggaran dana APBN-P di lahan seluas 1.500 hektar dengan nilai mencapai Rp1,5 miliar agar bisa meningkatkan indeks pertanian minimal sebesar 50 persen serta meningkatkan produktivitas pertanian minimal 0,3 ton per hektar," katanya. Ia berharap dengan adanya perbaikan di sektor jaringan irigasi tersebut, petani dapat membantu pemerintah mendorong swasembada pangan yang saat ini digencarkan pemerintah pusat. Selain itu, sebanyak 81 poktan mendapatkan bantuan alat mesin pertanian atau alsintan berupa 66 unit "handtractor" dan 15 unit pompa air dalam rangka peningkatan produksi pertanian menuju swasembada pangan serta program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Kementerian Pertanian. "Sebanyak 81 poktan penerima bantuan alsintan tersebut yaitu di Kecamatan Kuripan, Tongas, Lumbang, Sumberasih, Bantaran, Wonomerto, Leces, Tegalsiwalan, Gading, Gending, Kraksaan, Pajarakan, Banyuanyar, Maron, Krejengan, Besuk, Kotanyar, serta Paiton," ujarnya. Menurutnya, terhitung ada kenaikan total produktivitas pangan, terhitung dari tahun 2013 yang mencapai 5,4 ton per hektar dengan total produksi 329.390 ton, sedangkan tahun 2014 mengalami kenaikan total produktivitas pangan sebesar 335.115 ton. "Dengan adanya bantuan ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian serta kesejahteraan masyarakat. Kami sudah berupaya untuk menerapkan teknologi tanam yang berkaitan dengan alat mesin pertanian seperti alsintan guna meningkatkan produktifitas pangan," katanya. (*)
Probolinggo Alokasikan Rp5,5 Miliar untuk Perbaikan Irigasi
Senin, 13 April 2015 20:51 WIB