Menkopolhukam Dukung Akademi Keamanan dan Keselamatan Laut
Jumat, 10 April 2015 13:19 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mendukung pembentukan Akademi Keamanan dan Keselamatan Laut (AKKL) yang digagas Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kemenristekdikti, TNI AL, dan Mabes TNI.
Dukungan itu ditunjukkan Menkopolhukam dengan mengikuti rapat koordinasi dan langsung meninjau kesiapan lokasi pendidikan (ruang kelas dan mess siswa) AKKL di kompleks Kobangdikal dan tempat praktik siswa AKKL di AAL Bumimoro, Surabaya, Jumat.
"Insya-Allah, sekolah (AKKL) akan diresmikan pada Juni-Juli 2015, dan diharapkan tahun 2018 sudah meluluskan angkatan pertama," kata Menkopolhukam, setelah mengikuti rapat koordinasi sejak pukul 08.30 WIB hingga 09.40 WIB itu.
Rapat koordinasi itu dihadiri Kabakamla Laksamana Madya TNI Dr Desi Albert Mamahit MSc, Aspers KSAL Laksamana Muda TNI Djoko Teguh Wahojo, Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) IC Lelono SE, dan Dankobangdikal Laksamana Muda TNI IGN Ary Atmaja.
"Dengan adanya AKKL itu maka akan ada penguatan sumberdaya manusia di bidang keamanan laut itu, sehingga visi dan misi kita menuju Poros Maritim Dunia akan dapat diwujudkan," ujarnya.
Menurut dia, AKKL itu merupakan pendidikan sipil yang orientasinya semi-militer, sehingga bisa menerima dari lulusan SMA/SMK/MA secara umum, dan mereka akan dididik selama tiga tahun (diploma-3).
"Seperti pendidikan siswa Polri, siswa AKKL itu sipil, tapi orientasi pendidikannya semi-militer karena tantangan di laut itu besar, sehingga perlu disiplin dan mental yang kuat," tukasnya.
Informasi tertulis dari AAL menyebutkan AKKL memiliki tiga peminatan (dalam satu program studi) yakni Ilmu Pemerintahan di Laut, Teknologi dan Informasi Kelautan, dan Operasi Maritim.
AKKL akan mengembangkan "body of knowledge" ke-politeknik-an atau "skill" (keterampilan), karena itu siswa juga akan melaksanakan praktik lapangan peknubika (penyelamatan kapal, nuklir, bio dan kimia) selama pendidikan.
Untuk angkatan pertama akan menerima 45 kadet dengan tenaga pendidik dari para praktisi Bakamla dan pihak terkait, seperti TNI AL, Polri, Kejaksaan, dan sebagainya.
Calon siswa tidak dikenai biaya pendidikan dengan persyaratan antara lain lulus SMA/SMK/MA, laki-laki dengan batas maksimal usia 22 tahun, sehat jasmani dan rohani, berkelakuan baik, dan lulus seleksi Bakamla.(*)