Surabaya (Antara Jatim) - Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya merencanakan untuk membuka program studi kemaritiman atau ekonomi kemaritiman pada Fakultas Ekonomi setempat. "Itu usulan Prof Daniel M Rosyid (Guru Besar Teknik Kelautan ITS Surabaya) yang bagus, karena itu kami akan realisasikan," kata Rektor Unitomo Bahrul Amiq, di sela seminar FE Unitomo di kampus setempat, Selasa. Dalam seminar bertajuk "Meneropong Pembangunan Perekonomian Indonesia Berbasis Kemaritiman" itu, pakar kemaritiman ITS Prof Daniel M Rosyid PhD MRINA melontarkan usulan agar FE memiliki kekhasan dalam bidang kemaritiman. "FE yang ada pada sejumlah universitas itu saat ini berkiblat ke UI, dan UI memakai sistem warisan Belanda yang menelantarkan kelautan atau kemaritiman, karena lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi," kata Daniel M Rosyid. Menurut Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Surabaya itu, perekonomian yang berbasis pertumbuhan itu sebenarnya menyalahi "takdir" bangsa Indonesia yang memiliki wilayah 2/3 laut. "Karena menyalahi takdir, maka pertumbuhan ekonomi memang tinggi, tapi kesenjangan juga tinggi, sebab kemajuan hanya berpusat di perkotaan, kota besar, atau Jawa," ucapnya. Padahal, negara-negara maju yang tidak memiliki laut justru mengandalkan kemaritiman, seperti Tiongkok dengan Jalur Sutra Maritim, Eropa dan Amerika juga memiliki program kemaritiman. "Kalau Indonesia mau menjadi Poros Maritim, maka harus berani mengorbankan pertumbuhan ekonomi dan bukan justru mengorbankan kemaritiman. Selain itu, pemerintah harus hadir di laut, karena itu TNI AL harus diperkuat," tukasnya. Menanggapi hal itu, Rektor Unitomo Bahrul Amiq menyatakan setuju dan pihaknya akan merealisasikan usulan Prof Daniel M Rosyid agar Unitomo memiliki prodi yang fokus pada kemaritiman. "Kita akan bicarakan dalam rapat senat, karena itu tidak mungkin bisa kita realisasikan pada tahun ini, mungkin tahun depan. Kita harus benahi kurikulum dulu dan berdasarkan masukan anggota senat, lalu kita buka prodi itu. Insya-Allah akan kita buka tahun depan (2016)," tuturnya. Seminar itu juga menampilkan Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil pada Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Jatim Fatkhur Rozaq dan eksportir kemaritiman Ny Andi Syahdatul Bariah MM (alumni FE Unitomo dan pemimpin CV Prima Indo Tuna, Makassar). "Potensi kelautan itu sangat tinggi, karena mencapai tujuh kali APBN, karena APBN kita saat ini 170 miliar dolar AS pertahun, tapi potensi kemaritiman kita bisa mencapai 1,2 triliun dolar AS pertahun. Jadi, laut adalah masa depan kita," ujar Fatkhur Rozaq yang mewakili Kepala Diskanla Jatim.(*)
Unitomo Rencanakan Buka Prodi Kemaritiman
Selasa, 31 Maret 2015 16:28 WIB
