Perajin Batu Akik Bojonegoro "Banjir" Pesanan
Selasa, 24 Maret 2015 15:56 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah perajin batu akik di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kebanjiran pesanan dari berbagai kalangan masyarakat, untuk memroseskan bahan mentah batu menjadi batu akik dengan biaya pemrosesan berkisar Rp25.000-Rp50.000 setiap bijinya.
Seorang perajin batu akik di Desa Buyuddalem, Kecamatan Kota, Bojonegoro Agus Sudarminto, Selasa, mengatakan dirinya sering mendapatkan pesanan memroses batu akik sejak dua bulan terakhir ini.
Pemesannya, lanjut dia, dari berbagai kalangan yang membawa bahan mentah batu akik, yang dibeli dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Memroses bahan mentah batu menjadi sebuah batu akik, hanya membutuhkan waktu 10 menit. Saya biasanya memperoleh pesanan memroses batu akik rata-rata 15-20 orang per hari," jelas dia.
Menurut Agus, yang juga pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro itu, tidak semua yang memroseskan batu akik ditarik biaya, sebab ada juga dari temannya.
Meski demikian, menurut dia, pemesan pemrosesan batu akik di tempatnya rata-rata memberi ongkos berkisar Rp25.000-Rp50.000 perbiji.
Tapi, lanjut dia, ada juga yang hanya membayar dengan batu akik, karena batu yang diproses menjadi dua.
"Besarnya batu akik yang saya proses beragam, bisa besar, sedang dan kecil. Saya mampu memroses batu akik sebesar biji kedelai," tandasnya.
"Sedikitnya ada lima perajin batu akik yang ramai pesanan untuk memroses batu akik," ucap seorang pengemar batu akik Bojonegoro Bambang Laras Mudji Santoto, menambahkan.
Menurut Bambang, meningkatnya jumlah perajin batu akik di daerahnya, juga mengakibatkan harga cincin tempat akik naik.
"Harga cincin tempat akik di penjual batu akik yang biasanya Rp25.000/biji, sekarang naik berkisar Rp100 ribu sampai Rp200 ribu/biji," ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid, menjelaskan festival "watu aji" yang akan digelar di daerahnya 9-12 April mendatang, juga akan menampilkan perajin batu akik.
"Perajin batu akik kami tampilkan dalam festival watu aji untuk mendorong tumbuhnya perajin batu akik lainnya yang memproduksi batu lokal Bojonegoro," tuturnya.(*)