Pemkab Diminta Coret Calon Kades Konsumsi Narkoba

Sampang (Antara Jatim) - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sampang, Madura, Jawa Timur M Faisol meminta pemerintah kabupaten setempat mencoret calon kepala desa yang positif mengonsumsi narkoba jenis sabu pada pemilihan kepala desa serentak pada akhir 2015. "Jika ada kades yang positif mengonsumsi narkoba, tapi masih diloloskan menjadi calon, itu sama halnya dengan membiarkan terjadinya pelanggaran," kata M Faisol di Sampang, Kamis. Faisol menyatakan hal ini, menyusul pernyataan Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sampang Fadilah Budiono beberapa hari lalu yang menyebutkan sekitar separuh atau 50 persen kepala desa yang tersebar 14 kecamatan di wilayah itu, terlibat kasus narkoba. Menurut dia, peran kepala desa sangat penting, karena merupakan pemimpin dan teladan bagi masyarakat di desanya. Jika kepala desanya saja menjadi pecandu narkoba, maka rakyatnya kemungkinan akan lebih banyak lagi yang menjadi pecandu barang haram itu. Ia juga mendukung gagasan BNK Sampang agar melakukan tes urine kepada semua calon kepala desa, sebelum yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon kades. "Saat tes urine itu kan bisa diketahui apakah yang bersangkutan mengkonsumsi narkoba atau tidak," katanya menjelaskan. Jumlah desa yang akan menggelar pilkades di Kabupaten Sampang dalam waktu dekat ini sebanyak 108 desa dari total 186 desa/kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah itu. Dengan demikian, kata M Faisol, momentum pelaksanaan pilkades serentak yang akan digelar dalam waktu dekat ini merupakan momentuk yang tepat untuk menyaring calon kepala desa yang bebas narkoba. Belum lama ini Polres Sampang merilis, kasus peredaran narkoba di Kabupaten Sampang tergolong sangat mengkhawatirkan, bahkan telah masuk "zona merah" hampir menyamai Kabupaten Bangkalan. Peredaran narkoba di Kota Bahari itu, kebanyakan dari wilayah utara Sampang, dan mereka mendatangkan barang haram tersebut dari luar negeri, yakni Malaysia melalui jalur laut. (*)