LSM dan Pelajar Madiun Gelar Pentas Puisi
Sabtu, 14 Februari 2015 20:27 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan perwakilan para pelajar di Kota dan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar pentas seni gabungan bertajuk Gerakan Budaya Baca Puisi bertemakan "Selamatkan Indonesia" di Alun-Alun Kota Madiun, Sabtu.
Salah satu aktivis LSM di Kota Madiun, Kokok Heru Purwoko mengatakan, kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk keprihatian masyarakat di daerah terkait konflik antarpenegak hukum yang memicu suasana tidak kondusif negara.
"Jadi gerakan budaya baca puisi ini bisa menjadi imbauan kepada orang-orang di pusat sana bahwa suasana kondusif dan damai itu lebih baik daripada satu pihak dengan pihak lain saling bertentangan. Kami menginginkan di Kota Madiun ini kondusif, regional kondusif, nasionalpun kondusif," kata Kokok kepada wartawan.
Diharapkan dengan kegiatan ini semua elemen masyarakat dapat mengespresikan diri, sehingga tidak lagi beraksi atau demonstrasi di jalanan dengan menggembar-gemborkan suara yang malah membuat suasana gaduh dan tidak memecahkan masalah. Dengan kegiatan ini, masyarakat dapat bereskpresi dalam tulisan.
Seorang peserta pelajar kelas X SMK Negeri 4 Kota Madiun, Bagas Rudya Pasmaputra, mengaku sangat mendukung acara yang digagas LSM tersebut. Sejak munculnya konflik KPK dengan Polri, banyak masyarakat yang melakukan aksi.
Pihaknya berharap, melalui Gerakan Budaya Baca Puisi, konflik KPK maupun Polri segera usai, sehingga dapat bekerja bersama untuk memberatas korupsi dan menangkap koruptor.
"Acara ini sangat bagus agar orang-orang tidak demo lagi. Harapannya, daripada konflik seperti itu, lebih baik memberantas para koruptor," ucap Bagas.
Sementara itu, Kapolres Madiun Kota AKBP Farman menilai positif, Gerakan Budaya Baca Puisi. Pihaknya mengimbau konflik yang terjadi di pusat tidak berpengaruh di daerah.
"Apapun yang terjadi di pusat mudah-mudahan tidak berpengaruh di daerah maupun wilayah, sepanjang kita saling menjaga, saling mengingatkan, dan bersama-sama untuk membangun kerukunan," ujar AKBP Farman.
Meski panitia mengaku dadakan, namun acara Gerakan Budaya Baca Puisi tergolong sukses. Selain diikuti pelajar dan mahasiswa, acara tersebut juga dihadiri unsur dari Forpimda Kota Madiun dan SKPD setempat. Di antaranya, Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten Madiun, dan LSM lainnya.(*)