Komikus: Komik Asah Kecerdasan Visual Anak
Sabtu, 31 Januari 2015 13:00 WIB
Oleh Indriani
Jakarta (Antara) - Komikus Tanah Air Yudha Negara Nyoman mengatakan komik bisa mengasah kecerdasan visualisasi spasial anak- anak.
"Kecerdasan visualisasi spasial anak akan membentuk mereka menjadi pribadi yang mampu memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk visual," kata Yudha di Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa anak-anak yang cerdas dalam hal visualisasi akan memahami tata letak, arah, dan posisi.
Menurut pakar pendidikan dari Universitas Harvard Amerika Serikat Howard Gardner, kata Yudha, anak yang memiliki kepintaran visual mampu mengamati dunia spasial secara akurat, bahkan membayangkan bentuk-bentuk geometri dan tiga dimensi serta kemampuan memvisualisasikan dengan grafik atau ide tata ruang.
Yudha yang juga pendiri re:ON Comics menjelaskan bahwa kemampuan menggambar sebagai sebuah kecerdasan visualisasi spasial, bukan hanya dibutuhkan untuk menghasilkan ilustrasi berkualitas, melainkan juga memiliki kontribusidalam melahirkan generasi dengan beragam profesi untuk menjadi penopang kekuatan pembangun bangsa.
"Sisi inilah yang juga menjadi kontribusi penerbit re:ON Comics," ujarnya.
Pihaknya berkontribusi dalam perkembangan kecerdasan visualisasi spasial anak-anak dan membantu mereka bukan hanya menjadi jago menggambar komik, melainkan juga membangun generasi yang memiliki kecerdasan visual sekaligus juga kemampuan bercerita yang baik.
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga memiliki keinginan kuat untuk memajukan industri kreatif di Tanah Air dan membangkitkan kembali kejayaan industri komik.
Oleh karena itu, kata Yudha, pihaknya menerima komik-komik karya komikus lokal dari seluruh daerah di Tanah Air.
Yudha mengaku terharu ketika menemukan banyak anak, terutama di luar Jawa yang untuk menggambar saja harus berjuang keras karena lampu tidak ada atau listrik yang sering padam.
Selain itu, lanjut dia, peralatan yang mereka gunakan pun sering kali jauh dari memadai.
"Akan tetapi, setelah melihat karya mereka memiliki potensi luar biasa, kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membantu mengasah mereka agar dapat merealisasikan potensi mereka menjadi suatu karya nyata yang profesional," terang dia. (*)