Pamekasan (Antara Jatim) - Aktivis LSM dan mahasiswa lintas organisasi di Pulau Garam Madura, Jawa Timur, mengecam kasus penembakan aktivis LSM CiDE, Bangkalan, Jawa Timur, Mathur Husairi, Selasa sekitar pukul 02.00 WIB. "Polres Bangkalan maupun Polda Jatim harus mengusut hingga tuntas pelaku penembakan aktivis di Bangkalan itu dan kami sangat prihatin dengan kejadian ini," kata juru bicara aktivis mahasiswa dari Gerakan Pemuda Peduli Pamekasan (GP3), Tebo Chupang, di Pamekasan, Selasa. Ia menilai penembakan aktivis Mathur Husairi itu sebagai bentuk pembungkaman kepada aktivis, apalagi pegiat LSM tersebut selama ini dikenal vokal dalam mengkritik kebijakan Pemkab Bangkalan yang melanggar aturan dan tidak berpihak kepada kepentingan rakyat kecil. "Kami harapkan polisi tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga aktor intelektual dibalik kasus penembakan Mathur Husairi itu," katanya menjelaskan. Tebo mencurigai, penembakan itu dilatar belakangi rasa tidak suka atas sikap Mathur Husairi yang selama selama mengkritik dan berupaya mencegah praktik dugaan korupsi yang melibatkan pejabat teras Pemkab Bangkalan. Senada dengan itu, aktivis asal Sumenep, Mansur, menyatakan kasus penganiayaan dan upaya pembunuhan pada aktivis yang dikenal vokal dalam mengkritik kebijakan Pemkab Bangkalan, bukan hanya kali ini, tetapi sebelumnya juga pernah terjadi. Salah satunya aktivis LSM yang bernama Mahmudi yang dibacok orang tak dikenal, beberapa hari setelah yang bersangkutan berunjuk rasa memprotes kebijakan Pemkab Bangkalan. "Jika kasus ini tidak diusut tuntas, maka tidak menutup kemungkinan kasus serupa akan terus berulang," katanya. Aktivis Mathur Husairi yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Bangkalan pada Selasa sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya di Jalan Teuku Umar itu, memang dikenal sebagai aktivis vokal. Mathur juga dikenal aktivis yang bersuara lantang mendukung pengusutan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh KPK dengan tersangka mantan Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin Imron. (*)
Aktivis Madura Kecam Penembakan di Bangkalan
Selasa, 20 Januari 2015 16:09 WIB