Surabaya (Antara Jatim) - DPC Partai Gerindra Kota Surabaya terancam pecah setelah sebanyak 23 Pimpinan Anak Cabang (PAC) menolak menghadiri rapat kerja (raker) partai, Minggu, lantaran Raker dihadiri oleh Ketua DPC Partai Gerindra, BF Sutadi yang dinyatakan sudah mengajukan pengunduran diri. Ketua PAC Gerindra Kecamatan Krembangan, Joko Santoso mengaku menolak ikut Raker sebab, ketika BF Sutadi sudah menyatakan mundur, maka sudah tidak selayaknya untuk terlibat dalam kegiatan organisasi. "Seharusnya, raker itu digelar ketika sudah ada ketua DPC definitif. Saat ini kan masih belum ada. Pengajuan pengunduran diri Sutadi masih diproses di DPP," katanya. Apalagi, lanjut dia, jika raker itu nantinya akan menghasilkan keputusan strategis partai. Ketika raker ini tetap digelar, kata dia, maka agenda itu tidak sah karena dihadiri oleh orang yang sudah tidak punya kapasitas apapun di partai. Dia menambahkan, pihaknya bersama dengan 23 PAC yang lain sudah menyampaikan masalah ini ke Fraksi Gerindra di DPRD Kota Surabaya. Nantinya, hasil raker tidak akan berdampak apapun. Rekomendasi hasil raker juga tidak akan ditindaklanjuti oleh PAC yang menolak raker. "Sebenarnya, kami sudah mengajukan empat nama yang layak dipilih sebagai ketua DPC, di antaranya Aden Dharmawan, Edi Gunawan Santoso, Himawan dan juga Yayuk Puji Rahayu. Jadi saya kira, kalau Sutadi serius mundur, ya mundur saja. Jangan setengah-setengah," tandas Joko. Sementara itu, Bendahara DPC Partai Gerindra Surabaya, Aden Dharmawan mengaku, dirinya tidak mendapat undangan acara raker yang digelar disalah satu rumah makan di Jalan Manyar Kartika. Dia tidak mengetahui atas alasan apa dia tidak diundang. Namun, begitu, dia menyayangkan adanya kegiatan raker ini. Sebab, BF Sutadi sudah mengundurkan diri sehingga dia tidak bisa ikut campur dalam kegiatan organisasi. "Sejumlah PAC juga meminta saya untuk tidak mencairkan anggaran untuk kegiatan ini. Itu saya turuti dan kami tidak tahu uang dari mana untuk kegiatan raker itu," kata pria yang juga wakil ketua DPRD Kota Surabaya ini. Menanggapi persoalan ini, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi DPD Partai Gerindra, Jawa Timur M Basuki menilai, meski BF Sutadi sudah menyampaikan surat pengunduran diri, namun hingga saat ini, DPP belum memutuskan siapa pengganti mantan asisten I Pemkot Surabaya itu. Sehingga, lanjut dia, kehadiran Sutadi di raker tetap sah. Raker yang diselenggarakan juga sah. "Secara legal formal, BF Sutadi masih menjabat sebagai ketua DPC Partai Gerindra. Mau tidak mau itu harus tetap diakui. Saya kira, persoalan ini kecil lah, dan itu wajar dalam partai. Jadi, kalau mau masuk partai, harus siap sakit hati," katanya. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surabaya, BF Sutadi enggan berkomentar banyak mengenai ancaman perpecahan ditubuh partai yang dibidani Prabowo Subianto ini. Menurut dia, sepanjang DPP belum memutuskan ketua DPC definitif, dirinya masih punya hak dan kewenangan untuk terlibat dalam agenda-agenda penting partai, termasuk ikut dalam raker. "Memang saya sudah mengajukan surat permohonan untuk mengundurkan diri. Tapi kan tidak lantas saya harus lari dari partai. Saya akan terus mengawal sampai nanti ditetapkan ketua yang baru," katanya. (*)
Berita Terkait
Gerindra Surabaya siapkan strategi sambut Pemilu 2029
9 November 2025 15:19
Elektabilitas Gerindra di Jatim salip PKB versi survei ARCI
21 Oktober 2025 19:58
DPRD Bojonegoro dorong pemkab realisasi target PAD 2025
16 September 2025 10:12
Hasil survei catat elektabilitas Gerindra unggul di Jawa Timur
27 Juli 2025 08:49
Anggota Komisi XI bagikan puluhan hewan kurban di Bojonegoro-Tuban
5 Juni 2025 15:50
DPC Gerindra Surabaya serahkan satu ekor sapi kurban ke PCNU
4 Juni 2025 20:37
Prabowo: Kritik harus berdasarkan kebenaran, bukan dendam
15 Februari 2025 15:15
Pemkot Kediri: Pagelaran budaya momentum refleksi hingga pertegas komitmen politik
9 Februari 2025 19:33
