Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengajukan tambahan pupuk bersubsidi Urea, SP 36, ZA, Phonska kepada Kementerian Pertanian sebanyak 105.166 ton, untuk mencukupi kebutuhan pupuk musim tanam pertama tahun ini. "Pengajuan permintaan pupuk bersubsidi sudah kami sampaikan kepada Kementerian Pertanian, beberapa waktu lalu," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari di Bojonegoro, Selasa. Sesuai data pengajuan tambahan pupuk bersubdi, katanya, dari 105.166 ton tersebut, rinciannya Urea 17.936 ton, SP 36 8.622 ton, ZA 8.560 ton dan Phonska 70.108 ton. Namun, lanjut dia, pihaknya tidak mengajukan tambahan untuk pupuk Petroganik, sebab kurang dibutuhkan petani. ALokasi pupuk Petroganik 25.312 ton, yang sudah terserap 20.011 ton, sehingga masih tersisa 5.301 ton. Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya mengajukan tambahan alokasi pupuk, disebabkan alokasi pupuk bersubsidi di daerahnya yang tersisa tahun ini tidak akan mencukupi untuk mencukupi kebutuhan tanaman padi di awal musim hujan ini. Berdasarkan data, lanjutnya, pupuk bersubsidi di daerahnya tahun ini untukUrea 54.720 ton, dan yang terserap 47.738,5 ton, sehingga masih tersisa 6.981,5 ton, per 20 November. Pupuk SP 36 - 14.558 ton, yang sudah terserap 13.804,5 ton, sehingga masih tersisa 754 ton, ZA 17.845 ton, yang terserap 15.376 ton, sehingga tersisa 2.469 ton, dan Phonska 36.463 ton, yang terserap 34.601 ton, sehingga tersisa 1.862 ton. "Di awal musim hujan ini terdapat areal tanaman padi sekitar 50.000 hektare lebih, belum termasuk tanaman palawija," kata dia. Oleh karena itu, menurut dia, para petani akan kesulitan memperoleh pupuk, kalau tidak ada tambahan alokasi tambahan pupuk bersubsidi. Bahkan, kata dia, kekurangan pupuk yang terjadi bisa mengakibatkan gagalnya pencapaian target produksi padi. "Tapi kami optimistis usulan tambahan alokasi pupuk bersubsidi memperoleh persetujuan Kementerian Pertanian," katanya.(*)
Dinas Pertanian Bojonegoro Ajukan Tambahan Pupuk
Selasa, 9 Desember 2014 9:31 WIB