Ahli PBB Desak Obama Dukung Disiarkannya Laporan soal Interogasi CIA
Kamis, 27 November 2014 11:04 WIB
Jenewa (Antara/Xinhua-OANA) - Satu kelompok ahli hak asasi manusia PBB pada Rabu (26/11) mendesak Presiden AS Barack Obama mendukung kemungkinan penyiaran penuh laporan tentang praktik interogasi Badan Intelijen Pusat (CIA).
Di dalam surat terbuka yang dikeluarkan pada Rabu, enam Rapporteur Khusus dari Sistem Hak Asasi Manusia PBB mengatakan keputusan Obama mengenai laporan interogasi oleh Senate Select Committee on Intelligence (SSCI) akan diperhatian secara seksama oleh semua korban penyiksaan dan negara lain. Laporan itu akan memiliki konsekuensi dengan jangkauan jauh bagi korban pelanggaran hak asasi manusia di mana saja dan bagi kredibilitas Amerika Serikat.
"Sebagai negara yang secara terbuka telah menegaskan kepercayaannya yang penghormatan bagi kebenaran memajukan penghormatan bagi ketentuan hukum, dan sebagai negara yang seringkali menyerukan transparansi serta pertanggung-jawaban di negara lain, Amerika Serikat harus bangkit untuk memenuhi standard yang telah ditetapkannya bagi dirinya dan negara lain," kata kelompok ahli PBB tersebut.
Penyelidikan Senat, yang dilancarkan pada awl 2009, berlangsung selama empat tahun dan meneliti jutaan halaman surel serta dokumen CIA, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Laporan itu disetujui oleh komite Senat pada akhir 2012 dan penyiarannya kepada masyarakat disetujui pada April 2014 melalui mayoritas luas.
Namun laporan tersebut belum disebar-luaskan. Menurut laporan penundaan penyiaran itu terjadi karena adanya tuntutan dari CIA bahwa ada bahan yang mesti dikeluargakan dari laporan tersebut.
Para ahli PBB mendesak Obama agar menyiarkan laporan itu dalam bentuk yang berarti, sehingga memungkinkan masyarakat memahami kenyataan dan mendorong hak bagi kebenaran buat korban dan keluarga mereka.
Para ahli itu menegaskan setiap pihak di dalam Konvensi PBB yang Menentang Penyiksaan memiliki kewajiban untuk secara menyeluruh dan layak menyelidiki laporan yang bisa dipercaya mengenai penyiksaan, menjamin tanggung-jawab serta menyediakan obat yang sesuai buat korban.
Para ahli independen tersebut juga menyerukan diakuinya dan kembali ditanganinya pelanggaran lain yang terjadi di bawah program yang sama CIA, termasuk antara lain penahanan di negara lain dan rahasia, dan penghilangan paksa.
Para ahli itu memuji Obama karena menutup program interogasi CIA ketika ia memangku jabatan dan karena belum lama ini mengakui bahwa Amerika Serikat telah menyiksa tahanan setelah serangan 11 September.(*)