Sido Muncul Belum Berencana Naikkan Harga Produk
Selasa, 25 November 2014 18:41 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan jamu dan farmasi PT Sido Muncul Tbk belum berencana menaikkan harga jual produknya, seiring kenaikan harga bahan bakar minyak dan upah pekerja atau buruh belum lama ini.
Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengakui kenaikan harga BBM dan upah pekerja memang berdampak cukup signifikan terhadap biaya produksi, kendati tidak terlalu besar.
"Komponen bahan bakar hanya menyokong 2 persen dari ongkos produksi, sementara upah pekerja sekitar 3 persen. Tapi, untuk waktu dekat ini kami belum ada rencana menaikkan harga produk," kata Irwan usai meninjau pelaksanaan operasi katarak di Koarmatim, Ujung, Surabaya.
Menurut ia, menaikkan harga jual produk perlu pertimbangan yang sangat matang, karena persaingan dengan produk jamu dari kompetitor lain juga sangat ketat.
"Kalaupun harga produk harus naik, kemungkinan besar angkanya tidak bisa lebih dari 10 persen. Yang jelas, sampai akhir tahun ini belum ada rencana untuk itu," tambah Irwan.
Kendati setuju dengan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, Irwan Hidayat tidak membantah jika kebijakan itu berdampak pada sektor industri secara keseluruhan. Apalagi, kenaikan BBM diikuti dengan penyesuaian upah buruh.
"Sebelum ada kenaikan harga BBM, kondisi sektor industri pada tahun ini juga sudah berat, tidak hanya industri jamu. Sido Muncul tahun ini hanya tumbuh sekitar 4 persen, sebelumnya bisa di atas 10 persen," paparnya.
Melihat beratnya kondisi perekonomian tahun ini, Irwan Hidayat berharap perusahaannya bisa meraih keuntungan minimal sama dengan tahun lalu yang mencapai Rp405,9 miliar.
Kendati perekonomian sedikit berat, Sido Muncul tetap melakukan aksi korporasi dengan mengakuasisi saham perusahaan farmasi PT Berlico Farma senilai Rp124,99 miliar pada awal September 2014.
"Obat herbal (jamu) dan obat farmasi itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pasar obat farmasi juga cukup besar. Keputusan akuisisi kami lakukan agar produksi Sido Muncul seimbang," tambahnya.
Selain akuisisi perusahaan farmasi, perseroan juga melakukan ekspansi pabrik untuk menambah kapasitas produksi bahan baku jamu hingga 35 ton per hari dan mengembangkan bahan baku untuk energi dari biomas dalam bentuk chip yang mulai berproduksi pada Desember mendatang. (*)