Bojonegoro (Antara Jatim) - Ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur bisa memperoleh air Bengawan Solo, meskipun air sungai terpanjang di Pulau Jawa di daerah setempat sudah tidak bisa mengalir, disebabkan debitnya habis. Kepala Bidang (Kabid) Operasi dan Pemeliharaan (OP) Dinas Pengairan Pemkab Bojonegoro Masahid di Bojonegoro, Selasa, mengatakan para pengusaha pompa air, juga para petani bersama-sama membuat galian di dasar sungai untuk mengalirkan air, yang masih tersimpan di tampungan Bengawan Solo, yang dalam. "Cara mengalirkan air di tampungan yang dalam mendekat ke arah pompa berhasil, sehingga air bisa disedot dengan pompa air untuk mengairi tanaman padi," jelasnya. Ia menyebutkan di Desa Puncangarum Kecamatan Baureno, terdapat sekitar 300 hektare tanaman padi dengan usia rata-rata sekitar 30 hari. Di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, lanjutnya, juga terdapat ratusan hektare tanaman padi dengan usia yang sama yang juga kesulitan memperoleh air Bengawan Solo, yang debitnya habis. "Debit air Bengawan Solo di daerah setempat, sudah tidak mengalir lagi sejak tiga pekan terakhir, bahkan sampai hari ini," ucapnya. Namun, menurut dia, adanya usaha mengalirkan air Bengawan Solo, yang masih tertampung di tempat yang dalam dengan membuat galian, maka para petani masih memperoleh air untuk mengairi tanaman padinya. "Kami optimistis tanaman padi di daerah setempat bisa selamat, apalagi saat ini hujan juga sudah mulai turun," tandasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan para petani di dua kecamatan itu, dalam menanam padi bekerja sama dengan pengusaha pompa air dengan sistem bagi hasil, yang besarnya berkisar 75-80 persen untuk petani dan 20-25 persen pengusaha pompa.(*)
Ratusan Hektare Tanaman Padi Di Bojonegoro Peroleh Air
Selasa, 11 November 2014 16:16 WIB