"Jangan melihat menteri atau seseorang secara stereotipe (penilaian subjektif yang cenderung sepihak dan diskriminatif), tapi bersabarlah menunggu kinerja orang itu". Itulah pandangan aktivis perempuan yang juga politisi DPRD Jatim Agatha Retnosari tentang menteri dari kalangan perempuan dan penilaiannya. "Masyarakat kita sering sakit, karena sering melihat seseorang secara stereotipe, misalnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hanya dilihat dari gaya merokok, tato, atau tamatan SMP, padahal mestinya melihat kinerja," ucapnya. Aktivis Koalisi Perempuan Parlemen Jatim itu menyatakan adanya delapan dari 34 menteri yang berjenis kelamin perempuan atau 23,5 persen merupakan langkah terobosan yang berani dari Presiden Joko Widodo, karena pemerintahan manapun belum pernah ada menteri perempuan sebanyak itu. "Artinya, Presiden Jokowi tidak melihat persoalan gender dalam aktivitasnya, melainkan profesionalitas. Saya yakin Presiden Jokowi memilih mereka setelah mengumpulkan banyak data tentang mereka," tukas politisi PDIP Jatim itu. Tapi, hal itu juga menjadi tantangan bagi kaum perempuan untuk membuktikan diri. "Para menteri perempuan itu harus mampu membuktikan kinerja yang bagus, sekaligus membuktikan bahwa banyaknya perempuan dalam kabinet bukan berarti tingginya angka korupsi," tuturnya. (*)
Agatha Retnosari: Jangan Lihat Menteri secara Stereotipe
Jumat, 31 Oktober 2014 9:20 WIB