Koperasi "Lembu Seto" Bojonegoro Butuh Investor Sapi
Kamis, 9 Oktober 2014 23:26 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Koperasi "Lembu Seto" di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, membutuhkan investor yang bersedia menanamkan modalnya ikut mengembangkan Sapi lokal jenis Ongole di daerah setempat agar tidak punah.
"Semakin banyak investor yang menanamkan modalnya dengan cara membeli sapi di desa kami berarti populasi sapi Ongole akan terus bertambah," kata Ketua Koperasi "Lembu Seto" Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Agus Purnomo, di Bojonegoro, Kamis.
Namun, menurut dia, kalau tidak ada investor, maka populasi sapi Ongole di desa setempat yang saat ini jumlahnya mencapai 2.780 ekor, akan terus berkurang, karena dijual peternak.
"Penjualan sapi Ongole di desa kami berkisar 10-20 ekor setiap "pasaran" (lima hari). Padahal, kalau peternak bisa mempertahankan sapi Jantan yang ada untuk pejantan lebih lama, maka populasi sapi Ongole akan terus bertambah," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan di desanya baru Karyawan Bank Indonesia Surabaya dan Petrokimia Gresik, yang menanamkan modalnya untuk pengembangan sapi Ongole dengan jumlah masing-masing 10 ekor dan 20 ekor.
"Tapi sapi Ongole milik PT Petrokimia Gresik sudah berkurang, karena dimanfaatkan sebagai hewan kurban ketika Idul Adha yang lalu," jelasnya.
Menurut dia, Karyawan BI menanamkan investasi 10 ekor sapi Ongole, pada 2011 lalu, karena yang pertama kali ikut terlibat dalam pengembangan sapi Onggole di desa setempat bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang.
Yang jelas, katanya, sapi Onggole sangat diminati masyarakat, karena dagingnya lebih enak dibandingkan dengan sapi jenis lainnya, selain pemeliharaannya mudah, dan tahan penyakit.
"Soal perolehan keuntungan memelihara sapi Onggole dengan sapi jenis lainnya tidak ada perbedaannya," ujarnya.
Ia menambahkan anggota Koperasi "Lembu Seto" yang jumlahnya 101 peternak sudah pernah memperoleh pelatihan manajemen, cara membuat pakan ternak, juga pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang.
Dimintai konfirmasi, Camat Tambakrejo Ngasiaji menyatakan di Bojonegoro, populasi sapi Ongole terbanyak ada di Kecamatan Tambakrejo, dengan jumlah mencapai lebih dari 14.300 ekor.
"Pengembangan sapi Ongole layak dilakukan, dengan pertimbangan pemeliharaannya mudah, juga dagingnya lebih enak dibandingkan sapi jenis lainnya," ucapnya, menegaskan. (*)