Arafah (Antara) - Banyak jamaah haji terkena "heat stroke" bahkan empat meninggal karena kepanasan dan kurang minum sehingga pos kesehatan di Arafah kebanjiran jamaah yang sakit di akhir wukuf, Jumat sore. "Cuaca panas 43 derajat celcius. Lima jam setelah wukuf ada 67 jamaah yang masuk ke pos kesehatan. Semua kekuangan cairan," kata Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia, Abidinsyah Siregar, di Arafah, Arab Saudi, Jumat malam, saat menyampaikan evaluasi sementara pelaksanaan wukuf. Abidin didampingi Ketua KPHI, Slamet Effendy Yusuf, mengatakan heat stroke karena kekurangan cairan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan menambah cairan atau minum. Ia mengatakan heat stroke itu dapat memicu atau memperburuk kondisi jamaah haji yang mempunyai resiko tinggi. "Yang tumbang yang resikoi tinggi yang mempunyai simpanan penyakit dan di atas 50," kata Abidin yang seorang dokter. "Yang sehat saja bisa terpengaruh, apalagi yang beresiko tinggi," kata Abidin lagi. Sehubungan dengan itu Slamet Effendy Yusuf meminta adanya operasi khusus pembagian air kepada jamaah menjelang keberangkatan ke Muzdalifah atau minimal saat berada di Mina. Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji bergerak ke Muzdalifah dan besok pagi atau dini hari ke Mina. "Kami harapakan operasi khusus pembagian air. Minimal dua botol," kata Slamet Effendy. (*)
Banyak Jamaah Kena "Heat Stroke" di Akhir Wukuf
Sabtu, 4 Oktober 2014 8:12 WIB