Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat transportasi dari Universitas Kristen (UK) Petra Rudi Setiawan menilai proyek transportasi massal cepat berupa trem yang kini hendak dikerjakan Pemerintah Kota Surabaya dengan menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki banyak kelemahan. "Jangan sampai, ketika arus lintas sudah macet, justru trem juga ikut macet. Ini bisa terjadi karena perilaku pengguna kendaraan yang tidak tertib," kata Rudi Setiawan kepada wartawan di Surabaya, Kamis. Menurut dia, proyek itu dikhawatirkan akan menambah macet arus lalu lintas lantaran menggunakan badan jalan. Disamping itu, pengguna jalan di Surabaya banyak yang tidak tertib. Ia mengatakan setiap kota memiliki moda transportasi massal yang berbeda-beda, misalnya ada kota yang menggunakan trem dan ada yang memilih menggunakan monorel. Di Surabaya, hendak menggabungkan keduanya. Namun, lanjut dia, untuk proyek trem, harus memiliki banyak kajian. "Kalau soal nanti akan menimbulkan kemacetan itu pasti karena menggunakan badan jalan. Tapi, pada saatnya masyarakat akan beralih ke trem," ujarnya. Peralihan ini, lanjut dia, bisa terjadi ketika trem itu datangnya tepat waktu. "Jangan sampai, ketika arus lintas sudah macet, justru trem juga ikut macet. Ini bisa terjadi karena perilaku pengguna kendaraan yang tidak tertib," katanya. Wakil Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UK Petra ini menambahkan, selain itu, dalam proyek trem ini juga harus mempertimbangkan rambu-rambu yang akan digunakan. Seringkali, kata dia, pengguna jalan akan menggunakan jalur trem ketika berkendaraan. Ini sama halnya ketika pengguna jalan di Jakarta menggunakan jalur busway. Buruknya lagi, jalur trem itu ditanam di jalan, sehingga tidak ada penghalang bagi pengguna jalan itu masuk ke jalur trem. "Rambu-rambu yang mampu menertibkan pengguna jalan itu harus jelas. Jalur trem itu kan harus steril. Kemudian bagaimana mengatur pejalan kaki, apakah perlu dibuat jembatan penyeberangan khusus diatas rel trem atau seperti apa," ujarnya. Sebenarnya, lanjut dia, pihaknya lebih sepakat dengan proyek monorel. Ini karena moda transportasi ini tidak menggunakan badan jalan sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Dalam moda monorel juga tidak ada persilangan dengan moda transportasi lainnya sehingga jalannya akan lebih lancar. Namun, proyek ini tentu membutuhkan investasi yang sangat tinggi karena harus membangun jalur tersendiri yang berada diatas tanah. "Kalau badan jalan di Surabaya, khususnya di Jalan Raya Darmo, saya rasa memenuhi syarat untuk dibangun monorel. Raya Darmo untuk menampung kendaraan saja masih kurang. Kota yang menggunakan moda trem itu kebanyakan masyarakatnya jarang yang menggunakan kendaraan pribadi," katanya. (*)
Berita Terkait

Wawali : Bus Suroboyo Dioptimalkan Pasca-Pembatalan Proyek Trem
13 Desember 2018 07:08

Menhub Persilahkan Pemkot Surabaya Lelang Proyek Trem (Video)
8 Maret 2018 19:48

Proyek Trem Surabaya Siap Dilelang
27 Februari 2018 15:03

Pemkot Surabaya Siapkan Tim Lelang Proyek Trem (Video)
18 September 2017 09:55

Pengerjaan Proyek Trem Dimulai Tahun ini
20 Juni 2017 14:48

Pemkot Surabaya Lakukan Pengaturan Utilitas Proyek Trem
15 Juni 2017 13:43

Proyek Trem Surabaya Tinggal Tunggu Teken Presiden
7 Juni 2016 18:40

Lelang Proyek Trem Surabaya Dimulai Januari 2016
1 Januari 2016 18:28