Polres Madiun Kota Lakukan Pemeriksaan Senjata Api
Selasa, 23 September 2014 18:00 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota, Jawa Timur, melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah senjata api (senpi) yang selama ini digunakan oleh anggotanya dalam bertugas.
Pejabat Sementara Kapolres Madiun Kota Kompol Soegijoto, Selasa mengatakan pemeriksaan senjata api diikuti 36 anggota dari berbagai satuan di jajaran polres setempat. Di antaranya, Satuan Reserse dan Kriminal, Satuan Intelkam, Satuan Resnarkoba, dan Satuan Sabhara.
"Pemeriksaan meliputi penegakan ketertiban senpi, termasuk kebersihan dan masa berlaku senpi. Selain itu pengecekan pas senjata antara lain jenis "Colt Detektive", Kaliber 38, "Smith and Wesson dua Barrel, serta "Colt Police Positive Special (CPPS)," ujar Kompol Soegijoto kepada wartawan di Madiun.
Pihaknya menguraikan, dari hasil pemeriksaan tersebut tidak ditemukan pelanggaran atas kepemilikan senjata api yang ada. Semuanya dinilai masih layak pakai dan tidak ditemukan senpi yang masa berlakunya habis.
Menurut Kompol Soegijoto, senpi tidak diberikan kepada seluruh anggota, namun pengajuan dari perwakilan masing-masing satuan. Jika ditemukan senpi yang masa berlakunya habis, pihaknya memerintahkan kepada Provos Polres Madiun Kota untuk menarik senpi dari pengguna.
"Jadi senpi tersebut dipinjampakaikan kepada anggota yang sangat memerlukan. Kami tidak sembarangan memberikan senpi. Ada beberapa tes yang harus dijalani," kata dia.
Tes itu di antaranya, tes psikologi dan catatan riwayat hidup anggota. Sehingga jika sebelumnya pernah melanggar, tidak akan dipinjampakaikan.
"Begitu juga, kalau masa berlakunya habis dan diketahui oleh provos, maka akan langsung dicabut. Tapi sejauh ini, dari pemeriksaan tadi, semuanya layak pakai," terangnya.
Kompol Soegijoto menambahkan, kegiatan pemeriksaan senjata api tersebut rutin dilaksanakan di jajaran Polres Madiun Kota setiap sebulan sekali. Hal itu bertujuan untuk mengecek kedisiplinan anggota terhadap penggunaan senpi.
Selain itu, pemeriksaan tersebut juga sebagai respons atas kejadian penembakan anggota TNI di Depan Markas Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Riau di Tembesi, Batam, Minggu (21/9). Pihaknya mengantisipasi agar senjata api yang ada tidak disalahgunakan oleh jajaran kepolisian di wilayah Madiun.
"Salah satunya memang mengantisipasi peristiwa di Batam. Namun, kegiatan ini juga agenda rutin kami," kata dia.(*)