Pedagang Bojonegoro Perkirakan Harga Beras Segera Naik
Minggu, 17 Agustus 2014 21:28 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan harga beras kualitas premium akan naik dari Rp7.500/kilogram, menjadi berkisar Rp7.700-Rp7.900/kilogram, disebabkan panen di daerah setempat juga Tuban, sudah selesai, sejak sepekan lalu.
"Perkiraan saya harga beras akan segera naik. Maksimal bisa mencapai Rp500/kilogram," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Sakip, Minggu.
Ia menjelaskan panen tanaman padi yang baru saja berlangsung cukup luas, karena selain di sepanjang Bengawan Solo di Bojonegoro dan Tuban, juga panen tanaman padi di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal.
"Tapi kalau musim kemarau nanti hanya ada panenan tanaman padi di sepanjang Bengawan Solo, sehingga produksinya terbatas," jelasnya.
Sementara itu, seorang pedagang beras lainnya di Pasar Banjarjo, Arief Waris, mengaku sudah akan menaikkan harga beras kualitas premium yang semula Rp7.200/kilogram, menjadi Rp7.400/kilogram.
"Saya hanya akan menaikkan harga beras kualitas premium, sebab harga beras di tingkat petani dan penggilingan padi mulai naik," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, stok beras yang masih ada di petani dan penggilingan padi juga mulai
berkurang, sehingga perolehan pembelian beras yang dilakukan jumlahnya semakin menurun.
"Saya biasanya bisa membeli beras sekitar 8 ton per hari, tetapi sekarang turun hanya sekitar 4 ton per hari, sejak sepekan terakhir, " jelasnya.
Ia menyebutkan harga beras jatah warga miskin tetap Rp6,400/kilogram, sedangkan harga beras kualitas super produksi lokal dan Tuban, mulai Rp8.500-Rp9.100/kilogram.
Menurut Sakip, harga berbagai jenis beras di pasar setempat, lebih murah sekitar Rp100-Rp200/kilogram, dibandingkan dengan harga beras di Pasar Kota Bojonegoro.
"Pedagang beras di Pasar Banjarjo, sebagian besar pedagang besar, sedangkan penjualan beras di Pasar Kota untuk konsumen langsung," jelasnya. (*)