TKI Meninggal Dunia Tak Terdata Dinsosnakertrans Pamekasan
Senin, 21 Juli 2014 8:57 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pamekasan, Jawa Timur yang meninggal dunia dalam kecelakaan kapal karam di perairan Tanjung Piai, Malaysia pada 15 Juli 2014, tidak terdata di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Pamekasan.
"Tidak ada TKI asal Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang bernama Syaiful Bahri," kata Kepala Dinsosnakertrans Pamekasan Alwalid kepada Antara, Senin.
Ia memperkirakan, TKI yang meninggal dunia dalam kecelakaan kapal laut itu merupakan TKI ilegal, yakni melalui pelantara calo.
"Jika TKI resmi, pasti yang bersangkutan tercatat dalam data TKI di Dinsosnakertrans Pamekasan," kata Alwalid.
TKI asal Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean, itu meninggal dunia dalam tabrakan kapal bot dengan kapal Polisi Maritim Malaysia di perairan Tanjung Piai, dekat Pontian Selasa (15/7) pagi.
TKI yang diketai bernama Syaiful Bahri itu merupakan satu dari dua orang tewas dalam kecelakaan itu. Korban tewas lainnya bernama Suadah, asal Desa Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB.
Jumlah total TKI penumpang kapal yang tenggelam di perairan Tanjung Piai itu sebanyak 80 orang, dan mereka merupakan TKI yang tidak mengantingi dokumen resmi alias illegal.
Para TKI rencananya hendak pulang ke kampung halamannya di Indonesia untuk merayakan Lebaran.
Dari 80 penumpang TKI yang diduga ilegal dan kapal yang ditumpanginya karam setelah bertabrakan dengan kapal polisi Maritim Malaysia itu, seorang di antaranya meninggal, 10 korban mengalami luka-luka, dan sisanya selamat.
TKI asal Pamekasan yang meninggal dunia di Malaysia kali ini merupakan kali kedua dalam empat bulan terakhir ini.
Pada awal Maret 2014, seorang TKI asal Desa Bajur, Pamekasan, juga dilaporkan meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia karena mengalami kecelakaan kerja. (*)