Jember (Antara Jatim) - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyiagakan ratusan kadernya untuk mengantisipasi adanya kampanye hitam berupa penyebaran tabloid "Obor Rakyat" yang menyudutkan calon presiden Joko Widodo (Jokowi). "Saya sudah menginstruksikan kepada pengurus Ansor di sejumlah kecamatan dan desa untuk mengantisipasi penyebaran tabloid yang menyudutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla," kata Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi, Kamis. Menurut dia, penyebaran tabloid tersebut dinilai sangat merugikan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasdem, dan PKPI. "Tabloid yang berisi 'black campaign' itu disebar di kalangan pondok pesantren dan masyarakat di pedesaaan yang merupakan basis massa warga nahdliyin di Jember, sehingga Ansor akan melakukan penyisiran untuk mengetahui pelaku penyebar tabloid itu," ucap Ketua Komisi D DPRD Jember itu. Ia berharap semua pihak melakukan kampanye secara damai dan santun untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, sehingga tidak melakukan cara-cara yang tidak bijak dan membodohi masyarakat seperti kampanye hitam. "Saya mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kampanye hitam dan memilih calon pemimpin Indonesia sesuai dengan pilihan hati nurani masing-masing pada pemungutan suara Pilpres mendatang," katanya. Tim sukarelawan Sekretariat Nasional Jokowi di Jember melaporkan kampanye hitam berupa selebaran gelap dan tabloid yang menyudutkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Panwaslu setempat. "Selebaran yang isinya menyudutkan Pak Jokowi itu menyebar di lima kecamatan yang berada di wilayah selatan Jember antara lain Kecamatan Puger, Gumukmas, Wuluhan, Ambulu, dan Balung," kata perwakilan Relawan Sekretariat Nasional Jokowi Jember, Sapto Raharjo. Ia mendesak Panwaslu Jember benar-benar serius untuk menindaklanjuti laporan Relawan Sekretariat Nasional Jokowi dan memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-pihak yang sengaja melakukan kampanye hitam itu. Pemilu Presiden yang digelar 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut dua.(*)
Ansor Jember Siagakan Kader Antisipasi Kampanye Hitam
Kamis, 12 Juni 2014 15:56 WIB