Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sebanyak 149 peserta mengikuti ujian Seleksi Nasional Ansor Magang ke Jepang yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Tulungagung di Aula Kampus II STAI Diponegoro Desa Ngantru Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, 7-11 Oktober 2024.
"Seleksi itu dihadiri dan diawasi langsung oleh perwakilan Konsulat Jepang dan perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia," kata Pengurus PC Ansor Tulungagung Moh. Anas Syaikhu selaku Direktur Ansor Magang Jepang dalam keterangannya di Tulungagung, Selasa.
Kegiatan seleksi menggunakan sistem gugur tersebut dilaksanakan selama lima hari dan diikuti peserta dari seluruh wilayah Indonesia.
Anas Syaikhu menjelaskan seleksi sistem gugur dilaksanakan secara ketat dan diumumkan langsung dalam setiap sesi materi ujian.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan, terhitung sejak 2018 hingga saat ini, PC Ansor Tulungagung telah menggelar seleksi magang Jepang lima kali dan telah memberangkatkan lebih dari 270 peserta magang.
"Alhamdulillah dari awal mengadakan program Ansor Magang Jepang, kami sudah mendapat kepercayaan baik dari Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Jepang untuk melaksanakan seleksi magang ke Jepang dan saat ini sudah yang kelima kalinya sejak tahun 2018 dengan jumlah peserta magang lebih dari 270 orang," ujar Anas.
Seleksi Nasional ini dilaksanakan secara maraton dengan sistem gugur mulai dari tes kemampuan matematika, dilanjutkan tes kesamaptaan di hari Selasa, tes kemampuan fisik meliputi lari, push up dan sit up di hari Rabu serta dilanjutkan tes wawancara di hari Kamis.
Anas Syaikhu menyampaikan seluruh proses seleksi dilaksanakan dengan terbuka tanpa adanya unsur suap maupun nepotisme, sehingga murni dari kemampuan peserta sendiri.
"Nanti jika peserta telah lolos melewati uji seleksi ini peserta dikarantina dan diberi kesempatan untuk belajar bahasa secara mandiri selama 75 hari kemudian dilanjutkan dengan tes terakhir yaitu tes bahasa Jepang langsung oleh perwakilan Pemerintah Jepang, sehingga tidak serta merta yang telah lolos wawancara otomatis mendapat jaminan bisa berangkat magang ke Jepang," tambah Anas.
Untuk diketahui, selama karantina pembelajaran bahasa secara mandiri, peserta mendapat materi pendalaman keorganisasian mengenai ke-Ansoran, ke-NU-an, ke Aswajaan maupun wawasan kebangsaan.
Hal tersebut merupakan bagian dari program Ansor untuk seluruh peserta ketika kelak bekerja menjadi pahlawan devisa, juga menjadi duta Ansor saat berada di negeri orang.
"Seluruh peserta Ansor magang Jepang yang telah lulus melewati seluruh tahapan seleksi akan mendapat jaminan bekerja di Jepang dan mendapat kontrak kerja selama 5 tahun dengan gaji sekitar Rp17 juta per bulan. Dan apabila telah selesai masa kontrak, ketika kembali ke Indonesia, mereka akan mendapatkan bantuan modal kerja sebesar seratus juta rupiah dari pemerintah," terang Anas.