Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat Kebijakan Energi, Sofyano Zakaria, mengimbau pemerintah untuk segera menaikkan harga elpiji tiga kilogram dengan ketentuan Rp1.000 per kilogram guna mendidik masyarakat Indonesia agar tidak bergantung pada pemberian subsidi. "Masyarakat di Tanah Air tidak perlu selama-lamanya menikmati pemberian subsidi elpiji dari negara," kata Sofyano, di Surabaya, Rabu. Dengan belum dicabutnya pemberian subsidi elpiji tersebut, nilai dia, kini muncul tanggapan bahwa selama ini pemerintah terkesan memanjakan masyarakat dengan subsidi elpiji tiga kilogram. Apalagi, konsumen di dalam negeri mengetahui jika harga elpiji itu sejak diluncurkan 2007 sampai sekarang tidak pernah naik. "Bandingkan saja dengan harga listrik ataupun kebutuhan lain yang langsung untuk rumah tangga. Bagaimana kondisi kenaikan harga komoditas tersebut selama tujuh tahun terakhir," tegasnya. Akan tetapi, jelas dia, saat ini apakah ada pemimpin di dalam negeri yang siap untuk tidak populis di mata rakyat ketika ia menerapkan kebijakan menaikkan harga elpiji ukuran tiga kilogram. "Padahal, dengan tidak mempertahankan pemberian subsidi elpiji maka Indonesia dapat menghemat anggaran negara," ulasnya. Apabila harga jual elpiji tiga kilogram naik Rp1.000/Kg, yakin dia, upaya tersebut sudah membantu pemerintah mengurangi subsidi sebesar 5 juta Metrik Ton dikalikan Rp1.000 per Kg atau menghasilkan Rp5 triliun per tahun. "Angka pengurangan subsidi ini adalah suatu jumlah yang sangat besar bagi negara," katanya.(*)
Harga Elpiji Tiga Kilogram Idealnya Dinaikkan Rp1.000/Kg
Rabu, 11 Juni 2014 8:23 WIB