Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, belum mengerjakan desain jembatan layang, namun sudah menetapkan jenis jembatan layang yang akan dibangun di sejumlah lokasi di daerah setempat yaitu jembatan baja profil boks. "Kalau jembatan baja tidak membutuhkan lahan luas, tetapi kalau jembatan beton membutuhkan lahan luas," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bojonegoro Andik Tjandra, Senin. Ia mempertimbangkan pemilihan jembatan baja profil boks tersebut, karena menyesuaikan dengan lokasi luas tanah yang direncanakan untuk pembangunan jembatan layang yaitu dua lokasi di Kecamatan Baureno, dan masing-masing satu lokasi di Kecamatan Padangan, Kapas, Kalitidu, dan Dander. "Di lokasi yang direncanakan untuk jembatan layang hampir semuanya tanahnya tidak luas, sehingga jembatan jenis baja menjadi pilihan," katanya, menegaskan. Bahkan, katanya, sejumlah perusahaan baja di Indonesia sudah dihubungi mengenai gambaran dalam membuat jembatan layang jenis baja. "Perusahaan baja yang kita hubungi siap mengerjakan," ucapnya. Sementara ini, katanya, Dinas PU baru melakukan survei lokasi yang akan dimanfaatkan lokasi jembatan layang untuk mengkaji dampak sosial pembangunan jembatan layang. Selain itu, katanya, juga akan dilakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan mengenai posisi ketinggian jembatan layang yang diperbolehkan dibangun agar tidak menganggu lalu lintas kereta api (KA). "Kami perkirakan pembuatan desain jembatan layang bisa dikerjakan Juni setelah survei selesai," jelasnya. Meski demikian, iamenyebutkan di sejumlah lokasi yang direncanakan untuk pembangunan jembatan layang yang sesuai, di antaranya, di simpang lima Kecamatan Kapas. Di lokasi setempat, lanjutnya, keberadaan jembatan layang akan sama dengan jembatan layang yang ada simpang susun Grogol-Slipi Jakarta. Ia juga menjelaskan Mengenai pembangunan jembatan layang, katanya, akan menjadi satu kesatuan dengan jalan lingkar selatan. "Jembatan layang juga akan menyatukan dengan jalan baru lingkar selatan," jelasnya. Pemkab setempat merencanakan pembangunan jembatan layang di enam lokasi yang biasanya dilakukan secara patungan antara pemkab, Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat, sebagai antisipasi diberlakukannya jalur ganda KA Jakarta-Surabaya. (*)
Berita Terkait
Bojonegoro Libatkan ITS Untuk Studi Kelayakan "BOOR"
2 Juni 2014 13:13
Bojonegoro Koordinasikan Pembangunan Enam Jalan Layang
23 Mei 2014 09:33
Arus penumpang KA di KAI Daop 8 Surabaya
10 jam lalu
