Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, melibatkan Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, untuk melaksanakan studi kelayakan lokasi tanah yang akan dimanfaatkan untuk "Bojonegoro Outer Ring Road" (BORR) atau jalur lingkar selatan. "ITS akan mulai melakukan studi kelayakan jalur lingkar selatan, Juli. Saat ini kami baru tahap melakukan identifikasi lokasi tanah yang akan dimanfaatkan jalur lingkar selatan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bojonegoro Andik Tjandra, Senin. Sesuai data, ia menyebutkan jalur lingkar selatan akan melewati sejumlah desa di Kecamatan Kapas, Dander, Ngasem, Kalitidu dan Purwosari. Di sepanjang jalur itu, katanya, tanah yang akan dimanfaatkan berupa tanah negara yang sudah berupa jalan sepanjang 10,5 kilometer, dengan lebar berkisar tujuh sampai 11 meter. Lainnya, lanjut dia, berupa pematang sawah sepanjang 8 kilometer dan tanah sawah milik masyarakat sepanjang 3,5 kilometer. "Pemanfaatan tanah negara untuk jalan lingkar selatan akan menekan anggaran," ucapnya. Ia memperhitungkan jalur lingkar selatan dari arah timur Surabaya masuknya di Desa Kapas, Kecamatan Kapas, sedangkan pintu keluarnya di barat yaitu di Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu dan di Kecamatan Purwosari. "Panjang jalan lingkar selatan, kalau pintu masuknya dari Kecamatan Kapas, sampai di Kecamatan Purwosari, hanya 22 kilometer," jelasnya. Tapi, katanya, jarak tempuh jalan yang sekarang ada melalui jalur jalan raya dari Kecamatan Kapas, sampai Kecamatan Purwosari, mencapai 37 kilometer. "Awal masuk jalan lingkar selatan baik dari arah timur maupun barat akan dilengkapi dengan jalan layang yang juga berfungsi mengantisipasi diberlakukannya jalur ganda rel kereta api (KA) Jakarta-Surabaya," paparnya. Oleh karena itu, menurut dia, rencana pembangunan jalan lingkar selatan dan pembangunan jalan layang di sejumlah lokasi, merupakan satu kesatuan. "Identifikasi tanah yang akan dimanfaatkan lokasi jalan lingkar selatan itulah yang akan menjadi dasar studi kelayakan yang akan dilakukan ITS," katanya, menegaskan. (*)
Bojonegoro Libatkan ITS Untuk Studi Kelayakan "BOOR"
Senin, 2 Juni 2014 13:13 WIB
