Satpol PP Bubarkan Kerumunan Pelajar untuk Cegah Konvoi
Rabu, 21 Mei 2014 12:59 WIB
Blitar (Antara Jatim) - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar, Jawa Timur, membubarkan kerumunan pelajar di lokasi wisata alam Kebonrojo untuk mencegah mereka berkonvoi merayakan kelulusan.
"Pada intinya, kami ingin semua tertib, tidak mengganggu ketertiban umum," kata Kepala Satpol PP Kota Blitar Hadi Maskun di Blitar, Rabu.
Ratusan pelajar tingkat SMA atau yang sederajat melakukan aksi coret baju di lokasi wisata alam, Kebonrojo, Kota Blitar. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk meluapkan kebahagiaan telah lulus ujian nasional.
Kerumunan para pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah berwarna putih abu-abu itu didatangi petugas Satpol PP Kota Blitar. Sejumlah pelajar langsung meninggalkan lokasi wisata tersebut, menghindari petugas. Mereka ada yang lari ataupun naik kendaraan bermotor, bahkan beberapa di antaranya hampir terjadi kecelakaan karena tidak hati-hati.
Petugas yang datang ke lokasi kerumunan para pelajar tersebut memeriksa para pelajar serta barang bawaan mereka satu per satu. Mereka mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, misalnya membawa benda berbahaya. Anggota Satpol PP membawa sejumlah perlengkapan untuk menghalau kerumunan para pelajar tersebut.
Petugas juga memberikan imbauan kepada para pelajar tersebut agar tidak konvoi dan pulang ke rumah masing-masing. Petugas juga meminta agar mereka tidak berlaku yang merugikan ketertiban umum. Selain konvoi, juga tawuran. Di Blitar, sering terjadi tawuran antarpelajar yang dilakukan di jalan, sehingga mengganggu ketertiban umum.
Sebelum membubarkan kerumunan pelajar tersebut, petugas sempat memeriksa tas para pelajar. Namun, petugas tidak menemukan benda berbahaya.
Petugas juga sempat menggiring para pelajar terutama putri yang kedapatan juga ikut melakukan aksi coret baju. Mereka dikumpulkan di SMK III Kota Blitar. Mereka diminta berbaris dengan rapi dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Namun, dari pantauan setelah petugas Satpol PP Kota Blitar meninggalkan lokasi wisata, ternyata para pelajar masih ada yang bertahan di lokasi tersebut. Mereka tetap berkerumun di lokasi wisata dengan pakaian putih abu-abu yang masih penuh dengan coretan. (*)