Moskow (Antara/RIA Novosti-0ANA) - Pemimpin Mesir mendatang akan berusaha untuk meningkatkan kerja sama antara Kairo dan Moskow, kata juru bicara Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel- Ati kepada Stasiun Radio Voice of Russia, Jumat. "Saya yakin bahwa hubungan-hubungan kami dengan Rusia akan mencapai terobosan setelah pemilihan presiden mendatang," kata diplomat. Rusia adalah bangsa yang besar yang memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel dan krisis-krisis politik lain, katanya menggarisbawahi. "Seperti yang Anda tahu Mesir adalah negara kunci di Timur Tengah, baik dari segi ukuran wilayah dan peran mediasi dalam menyelesaikan masalah di wilayah tersebut," kata juru bicara. "Jadi kita, seperti orang lain, sangat menyadari Rusia memainkan peran positif penting sebagai anggota Kuartet Timur Tengah, mediator dalam menyelesaikan konflik Palestina. "Sebagai tetangga Libya, kami juga tahu bahwa Rusia melakukan banyak untuk terciptanya stabilisasi situasi di negara itu, yang sangat penting bagi kami," katanya menambahkan. Ankara memiliki pandangan yang sama tentang penyelesaian krisis Suriah, seperti Moskow, katanya menambahkan. "Tidak ada solusi secara militer untuk konflik Suriah. Kami berdua menyerukan untuk solusi politik," kata diplomat itu. Perwakilan Kementerian Luar Negeri Mesir menggarisbawahi bahwa hubungan bilateral Rusia-Mesir tak ingin terpengaruh oleh krisis yang sedang berlangsung di Ukraina. "Pertama-tama, Mesir percaya bahwa krisis Ukraina harus diselesaikan secara damai. "Strategi kami mempromosikan penguatan kemitraan dengan Rusia tak pernah berubah. Mesir membutuhkan mitra baru. Yang saya yakin kerja sama ekonomi kita dengan Rusia tidak memburuk. (*)
Kemlu: Presiden Baru Mesir akan Tingkatkan Hubungan dengan Rusia
Minggu, 18 Mei 2014 5:07 WIB