Surabaya (Antara Jatim) - Nilai impor Jawa Timur mencapai 6,045 miliar dolar Amerika Serikat selama Januari hingga Maret 2014 atau meningkat 3,16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 5,860 miliar dolar AS. "Pada triwulan I 2014, kontribusi impor minyak dan gas bumi (migas) mencapai 1,871 miliar dolar AS. Besaran itu naik 17,38 persen dibandingkan impor migas periode serupa tahun lalu 1,594 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur, M Sairi Hasbullah di Surabaya, Rabu. Sementara, ungkap dia, secara kumulatif yakni antara Januari-Maret 2014 sumbangan nilai impor nonmigas Jatim mencapai 4,174 miliar dolar AS. Angka tersebut justru mengalami penurunan sebesar 2,15 persen. "Apalagi, pada periode yang sama tahun 2013 kontribusi nilai impor nonmigas mencapai 4,266 miliar dolar AS," ujarnya. Kalau selama Maret 2014, jelas dia, impor Jatim mencapai 1,975 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan 7,91 persen dibandingkan realisasi impor bulan Februari 2014 yang mencapai 1,831 miliar dolar AS. "Kinerja tersebut disumbang nilai impor migas Jatim bulan Maret 2014 mencapai 634,84 juta dolar AS atau naik 16,29 persen dibandingkan impor migas Februari lalu senilai 545,91juta dolar AS," tuturnya. Di sisi lain, tambah dia, impor nonmigas Jatim selama Maret 2014 mencapai 1,340 miliar dolar AS. Performa tersebut mengalami peningkatan 4,35 persen dibandingkan pencapaian nilai impor nonmigas selama Februari 2014 mencapai sebesar 1,284 miliar dolar AS. "Selama bulan Maret 2014, impor nonmigas Jatim didominasi oleh mesin/pesawat mekanik dengan nilai 157,79 juta dolar AS," ucapnya. Kemudian, besi dan baja senilai 139,80 juta dolar AS, serta plastik dan barang dari plastik mencapai 104,77 juta dolar AS. Bahkan, impor mesin/peralatan listrik mencapai 77,11 juta dolar AS dan gandum-ganduman 69,88 juta dolar AS. "Kalau sesuai negara asal, China merupakan negara pemasok barang impor nonmigas Jatim terbesar selama bulan Maret 2014 atau senilai 323,79 juta dolar AS. Berikutnya, Amerika Serikat 143,70 juta dolar AS, Thailand 80,12 juta dolar AS, Jepang 72,61 juta dolar AS, dan Korea Selatan 63,19 juta dolar AS," paparnya. Berdasarkan golongan penggunaan barang, lanjut dia, pada bulan Maret 2014 impor bahan baku/penolong dan barang konsumsi masing-masing naik 11 persen dan 41 persen. Sementara, barang modal turun 34 persen dibandingkan impor bulan Februari 2014. (*)
