Sebagian Soal UN di Jember Salah Cetak
Senin, 5 Mei 2014 15:22 WIB
Jember (Antara Jatim) - Sebagian soal Ujian Nasional 2014 sekolah menengah pertama untuk Bahasa Indonesia yang diujikan pada hari pertama, Senin, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terjadi salah cetak yakni tidak ada soal nomor 13.
"Sejumlah siswa sempat panik dan bingung karena soal nomor 13 tidak ada sehingga mereka menanyakan hilangnya soal nomor 13 itu kepada pengawas ruangan," kata salah seorang siswa SMP Negeri 1 Jember Gentur Romario Lopez.
Menurut dia, tidak semua siswa mendapatkan naskah soal Bahasa Indonesia yang salah cetak tersebut karena sebagian siswa mendapatkan soal ujian yang utuh.
"Kalau tidak salah, ada empat anak yang mendapatkan soal Bahasa Indonesia yang tidak ada nomor 13 di ruangan saya dan beberapa teman yang ada di ruangan lain juga mendapatkan soal yang salah cetak itu," ucap pelajar yang gemar bermain sepak bola itu.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan anggota Komisi D DPRD Jember, M. Hafidi, yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau pelaksanaan UN tingkat SMP di sejumlah sekolah.
"Kami menemukan tidak ada soal nomor 13 dalam naskah UN Bahasa Indonesia, sehingga siswa yang mendapatkan soal salah cetak itu menjadi kebingungan dan hal tersebut merupakan masalah yang serius karena UN menentukan kelulusan siswa," tuturnya.
Ia khawatir siswa tidak teliti dalam mengerjakan soal UN tersebut sehingga menjawab soal nomor 14 di lembar jawaban nomor 13 yang berakibat jawaban siswa menjadi salah dan merugikan peserta UN yang bersangkutan.
"Saya berharap siswa yang mendapatkan soal salah cetak itu mendapat bonus yakni jawaban soal nomor 13 dianggap benar karena kesalahan itu berasal dari pemerintah dan pihak percetakan," ucap legislator yang terpilih kembali untuk periode 2014-2019 itu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Jember Tatang Priyanggono membenarkan sejumlah soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia yang salah cetak dengan tidak ada soal nomor 13.
"Kesalahan cetak itu hanya terjadi di beberapa lembar soal dan dalam satu ruang kelas hanya ada 4 sampai 5 soal, sedangkan sebagian besar soalnya sudah benar dan utuh," tuturnya.
Menurut dia, pihaknya memberikan solusi atas kejadian salah cetak soal Bahasa Indonesia di sejumlah sekolah dengan membuat berita acara yang menjelaskan bahwa nomor 13 tidak ada dan ditandatangani oleh pengawas dan kepala sekolah penyelenggara.
"Kami sudah melakukan konfirmasi kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terkait kejadian itu dan solusinya siswa diminta untuk mengosongi atau tidak mengisi nomor 13 di lembar jawaban Bahasa Indonesia itu," katanya.
Data di Dinas Pendidikan Jember tercatat sebanyak 32.267 siswa SMP dan sederajat mengikuti ujian nasional secara serentak di kabupaten setempat pada Senin hingga Kamis (8/5).(*)