Surabaya (Antara Jatim) - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur H Sirmadji menginstruksikan jajaran struktural, caleg, dan kader partai di seluruh kabupaten/kota untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu 2014 dari berbagai bentuk kecurangan. "Pelaksanaan Pemilu 2014 masih dibayangi berbagai bentuk kecurangan, karena itu para kader partai harus menjaga tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah masing-masing karena aura money politics sudah terasa," katanya di Surabaya, Senin. Oleh karena itu, para caleg bersama tim-nya harus fokus dalam mengoptimalkan pengamanan pemilu agar tidak terjadi kecurangan. "Kami optimistis bisa meraih 28 persen suara di Pemilu 2014 sebagaimana masukan yang kami terima dari pengurus di kabupaten/kota, serta melihat antusiasme masyarakat terhadap PDI Perjuangan dan Capres Jokowi," katanya. Sebelum Jokowi diputuskan sebagai capres, pihaknya menargetkan perolehan suara antara 24 -28 persen, namun setelah Jokowi mendapat mandat sebagai capres dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, maka pihaknya meyakini target atas (28 persen) bisa dicapai. "Untuk hasil maksimal itu, kami mengajak seluruh pendukung PDI Perjuangan dan Jokowi untuk benar-benar datang ke TPS saat coblosan Pemilu 2014 pada 9 April. Kami sudah menyiapkan saksi untuk mengamankan proses pencoblosan dan penghitungannya," katanya. Secara terpisah, Ketua Ketua Departemen Pemuda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Pravendi Januarsa mengajak seluruh masyarakat datang ke TPS untuk memilih wakilnya pada 9 April. "Mari kita laksanakan kewajiban sebagai warga negara dengan ikut memberikan hak suara," katanya. Menurut Pravendi, dengan memberikan hak suara pada Pemilu 2014 berarti ikut menentukan Indonesia ke depan. "Jangan sia-siakan. Gunakan hak suara Anda semua dan tetap optimistis untuk menyambut Indonesia baru yang hebat," katanya. Ia bersyukur pelaksanaan kampanye di Jatim secara umum telah berlangsung dengan tertib dan aman, karena itu dirinya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus, anggota, kader, simpatisan dan relawan PDI Perjuangan Jawa Timur dalam menyukseskan kampanye terbuka. "Meski penuh keterbatasan dan berbagai hambatan, tidak membuat kawan-kawan surut untuk berjuang dan semangat, serta tetap bergotong-royong demi mewujudkan demokrasi sejati, demokrasi yang menjunjung tinggi harkat dan martabat, rakyat Indonesia," ujarnya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika dalam masa kampanye terbuka, PDI Perjuangan Jawa Timur memiliki kekurangan dan belum mampu memenuhi aspirasi masyarakat. "Kita boleh berbeda pandangan dan dukungan, tetapi jangan sampai memutuskan tali silaturahmi atau menimbulkan permusuhan," katanya. Senada dengan itu, mantan ketua umum Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur Fairouz Huda Anggasuto mengatakan pesta demokrasi lima tahunan ini hendaknya bisa menjadi momentum bagi rakyat untuk 'menghakimi' para legislator. "Bentuk (penghakiman) dapat diukur dari banyak hal, namun substansi dari segala ukuran itu bertumpu pada tingkat keimanan para caleg terhadap Tuhan Yang Maha Esa," katanya. (*)
PDIP Jatim Instruksikan Kader Awasi Kecurangan
Senin, 7 April 2014 14:27 WIB