Angka Kemiskinan Kota Malang Capai 4,8 Persen
Sabtu, 5 April 2014 9:32 WIB
Malang (Antara Jatim) - Angka kemiskinan di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, saat ini masih menyisakan sekitar 4,8 persen dari jumlah penduduk yang mencapai hampir 850 ribu jiwa.
Wali Kota Malang Moch Anton, Sabtu, mengakui persentase tersebut masih cukup tinggi karena dari 850 ribu jiwa penduduk di Kota Malang, sekitar 40.800 jiwa masih tergolong miskin. Rata-rata mereka bermukim di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Brantas dan wilayah kumuh.
"Selain itu, mereka juga banyak yang menempati lahan milik pemkot atau aset negara lainnya. Oleh karena itu perlu langkah strategis untuk mengurangi, bahkan menghapus kemiskinan di kota ini," kata Anton.
Salah satu program yang diupayakan Pemkot Malang untuk menanggulangi kemiskinan tersebut adalah memberikan layanan dasar secara maksimal bagi warga, yakni pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis di tingkat SD-SMP. Selain itu juga program bedah rumah dan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Menurut Anton, pemkot juga menggandeng sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di kota itu melalui Program Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). "Harapannya melalui kerja sama ini, sejumlah perguruan tinggi itu akan melakukan pembinaan dan pendampingan dari hulu hingga hilir bagi Posdaya," ucapnya.
Selama ini, katanya, mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di Malang, justru melakukan kuliah kerja nyata (KKN)-nya jauh di luar daerah, sedangkan daerahnya sendiri nyaris tidak tersentuh.
"Kontribusi mahasiswa dan lembaga pendidikan tinggi dalam upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat maupun meminimalkan angka kemiskinan ini sangat penting, sebab dengan ilmunya mereka pasti akan mampu membawa kualitas hidup masyarakat semakin bagus," ujarnya.
Data yang disebutkan wali kota tersebut berbeda dengan hasil survei yang dilakukan Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang belum lama ini. Berdasarkan survei dinas tersebut hampir mencapai 300 ribu jiwa dan sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Sukun.
Sementara itu data warga miskin kota itu yang tahun lalu mendapatkan layanan kesehatan gratis dari Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebanyak 91 ribu jiwa, Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) mencapai 26 ribu jiwa dan surat pernyataan miskin (SPM) sekitar 8 ribu jiwa. (*)