BI Kediri Temukan 7.858 Lembar Uang Palsu
Kamis, 27 Maret 2014 8:16 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, menemukan sebanyak 7.858 lembar uang palsu dengan berbagai nominal pada 2013.
"Pecahannya variatif mulai Rp5.000 sampai Rp100 ribu," kata Asisten Manajer Operasional Kas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Budianto dalam seminar sosialisasi ciri keaslian uang rupiah ke jajaran Polres Kediri Kota, di sebuah hotel wilayah Kediri, Jawa Timur, Rabu (26/3) malam.
Ia mengatakan, dari 7.858 lembar uang palsu yang berhasil diidentifikasi itu antara lain pecahan Rp100 ribu sebanyak 4.443 lembar, pecahan Rp50 ribu sebanyak 3.354 lembar, pecahan Rp20 ribu ada sebanyak 28 lembar, pecahan Rp10 ribu sebanyak 11 lembar, dan pecahan Rp5.000 sebanyak 22 lembar.
Pihaknya menyebut, praktik pemalsuan uang rupiah bukan hanya merugikan masyarakat, tapi juga merendahkan kehormatan rupiah sebagai salah satu simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bank Indonesia, lanjut dia, terus menerus melakukan antisipasi tindak pemalsuan uang rupiah dengan mewajibkan bank untuk melakukan klarifikasi uang rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia.
Sejumlah upaya dilakukan di antaranya penyempurnaan fitur pengaman uang rupiah secara berkala, serta edukasi ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat maupun kegiatan pelatihan kepada aparat penegak hukum, kasir perbankan, serta "cash handlers" lainnya.
Ia juga mengatakan, masyarakat ikut berperan aktif dalam pemberantasan pemalsuan uang rupiah. Mereka bisa melihat ciri keaslian uang dengan 3D yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.
Selain dengan 3D tersebut, sejumlah langkah bisa dilakukan untuk mengetahui keaslian uang, di antaranya dengan menggunakan sinar ultraviolet, menggunakan pensil yang ditaruh di bagian atas uang lalu dicoret sampai keluar gambar orang, serta sejumlah alat lain.
Pihaknya berharap, jika melihat ada indikasi uang palsu saat transaksi, dianjurkan segera dilaporkan ke polisi atau ke Bank Indonesia. (*)