Puluhan Mahasiswa Bojonegoro Demo Tuntut RSI Dimanfaatkan
Kamis, 20 Maret 2014 13:32 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Kamis, menggelar demo menuntut pemkab setempat segera memanfaatkan gedung rumah sakit internasional (RSI) yang dibangun dengan biaya Rp110 miliar dari APBD.
Koordinator Demo PMII Bojonegoro Mochammad Assadullah dalam orasinya menuntut pemkab memanfaatkan bangunan RSI sesuai janji yang pernah disampaikan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono kepada para mahasiswa ketika menggelar demo enam bulan lalu.
Ketika itu, katanya, pemkab akan mengalosikan anggaran perbaikan RSI di dalam APBD agar RSI bisa dimanfaatkan.
"Janjinya RSI akan mulai dimanfaatkan awal 2014, tetapi sampai saat ini tidak ada kegiatan di RSI, bahkan perbaikan juga belum berjalan," katanya, menegaskan.
Oleh karena itu, menurut dia, pemkab harus segera melakukan perbaikan RSI agar bisa segera dimanfaatkan, tanpa terjadi korupsi dalam pelaksanaan perbaikan RSI.
"Kami juga meminta yang menerlantarkan aset daerah ditindak tegas," ujarnya.
Para mahasiswa PMII menggelar orasi di depan gedung RSI yang kemudian melanjutkan menggelar demo di Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan kantor pemkab setempat.
Di kantor Dinas PU, mahasiswa ditemui Sekretaris Dinas PU Andik Sudjarwo dan Kasi Pembangunan Heri Sulistyanto yang menjelaskan soal rencana perbaikan RSI.
"Perbaikan RSI dialokasikan dengan anggaran Rp39 miliar dari APBD 2014 yang saat ini
masih dalam tahap lelang," jelas Andik Sudjarwo.
Heri memperkirakan pelaksanaan lelang perbaikan RSI selesai akhir April, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pelaksanaan perbaikan.
"Pekerjaan perbaikan RSI membutuhkan waktu tujuh bulan," jelas Heri.
Puluhan petugas kepolisian resor (polres) dan Satpol PP yang melakukan penjagaan sempat terjadi aksi dorong dengan pendemo yang berusaha masuk ke kantor pemkab.
Sesuai data, pelaksanaan pembangunan RSI rampung 2005, namun pemkab tidak langsung memanfaatkan bangunan RSI dengan pertimbangan terlalu besar biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan perbaikan juga penambahan peralatan medis termasuk menambah tenaga paramedis. (*)