Tulungagung (Antara Jatim) - Seorang mantan narapidana yang pernah mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB Tulungagung, Jawa Timur, diduga kembali menebar teror di masyarakat setelah membacoki tubuh dua pemuda sekampungnya lantaran terbakar cemburu. Ibrahim alias Budeng (35), nama mantan napi asal Desa/Kecamatan Kalidawir itu, hingga Selasa, menjadi buronan Polisi Tulungagung. Puluhan personel buru sergap dan intelkam dikerahkan untuk melacak keberadaan pria yang pernah merusak fasilitas ruang tahanan Pengadilan Negeri Tulungagung serta memprovokasi ratusan narapidana dan tahanan di LP Kelas IIB Tulungagung untuk kabur tersebut. Kapolres Tulungagung, AKBP Whisnu Hermawan Februanto saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan, pihaknya masih menunggu keterangan korban untuk memastikan pelaku pembacokan adalah Ibrahim alias Budeng yang telah masuk daftar hitam kepolisian. "Kami masih kembangkan. Dan keterangan dari korban yang akan sangat membantu. Kita tunggu sampai korban ini bisa memberikan informasi ke polisi," jawabnya. Saat dikonfirmasi wartawan, Whisnu Hermawan belum memastikan pelaku penganiayaan dengan cara membacok sekujur tubuh korban Yudiantoro (28), pemuda Desa Kalidawir, adalah Budeng yang selama ini ditakuti oleh warga. Namun informasi sumber internal kepolisian mengonfirmasi bahwa pelaku kekerasan dan percobaan pembunuhan tersebut memanglah Budeng dimaksud. "Sebelum peristiwa ini (pembacokan), orang ini juga membakar sepeda motor korban karena cemburu mengira Yudiantoro menyelingkuhi istrinya. Kasus pertama ini sebenarnya sudah diketahui polisi namun tidak segera dilakukan tindakan sehingga terjadilah penganiayaan tersebut," ujar sumber anonim di kepolisian. Muirin, ayah korban Yudiantoro mengaku tidak mengetahui secara pasti peristiwa yang dialami anaknya. Dia hanya mendapat kabar dari warga jika anaknya berada di rumah sakit lantaran dibacok orang yang diidentifikasi sebagai Budeng. "Saya dapat kabar (Selasa) pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB. Langsung saya ke rumah sakit dan sudah ditangani dokter," tuturnya. Muirin mengatakan, Ibrahim atau Budeng sebenarnya tidak begitu dekat dengan anaknya, karena memang jarang kontak apalagi pergi bersama. Namun saat itu, Ibrahim datang dan menjemput Yudiantoro untuk diajak pergi. "Senin (24/2) sekitar pukul 15.00 WIB Ibrahim menjemput anak saya. Pukul 17.00 WIB anak saya memberi kabar masih bersama Ibrahim. Barulah Selasa subuh dapat kabar lagi sudah di rumah sakit," kata Muirin saat ditemui di rumah sakit. Ia melanjutkan, anaknya sudah mendapat perawatan tim medis. Namun kondisinya masih lemas dan belum bisa banyak berkomunikasi. "Ada luka bacok di tangan kiri, dua di kaki, perut dan kepala," jelas Muirin. Dari pantauan Antara di rumah sakit, korban dirawat di ruang observasi intensif. Dokter dan perawat kerap memeriksa kondisi korban utamanya luka bacok yang sudah dijahit. (*)
Berita Terkait

Eks-Napi Teroris Noeim Baasyir Belum Ikuti Program Deradikalisasi
19 Februari 2019 22:29

Kesan Kalapas Terhadap Eks-Napi Terorisme Noeim Baasyir
19 Februari 2019 20:52

Polisi Buru Mantan Napi Pelaku Percobaan Pembunuhan
27 Februari 2014 20:58

Kasus APH dibacok, KPK optimalkan unit reaksi cepat
30 Mei 2025 15:22

Kejagung benarkan ada pegawai kejaksaan dibacok di Depok
27 Mei 2025 10:09

Polisi periksa 5 saksi kasus anak bacok ibu kandung di Cengkareng
15 April 2024 19:22

Polisi selidiki kasus pembacokan dua remaja di Surabaya
25 Januari 2024 23:26

Polisi periksa 20 orang terkait kasus pembacokan pendukung calon kades
8 April 2023 12:39