Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah lahan cabai rawit di berbagai wilayah di Jawa Timur puso akibat erupsi Gunung Kelud di Kediri karena abu vulkanik gunung tersebut menutup hampir seluruh area pertanaman komoditas itu. "Kerusakan lahan yang paling parah memang cabai rawit. Selain itu, sejumlah lahan padi juga mengalami puso," kata Kepala Dinas Pertanian Jatim, Wibowo Ekoputro, di Surabaya, Kamis. Meski begitu, ungkap dia, sampai sekarang Dinas Pertanian Jatim belum bisa memprediksi total kerugian petani yang terkena puso akibat letusan Gunung Kelud di Jatim. Khususnya, mereka yang berada di Malang dan Kediri. "Kalau secara keseluruhan, ada ribuan hektare lahan pertanian di Jatim yang terdampak letusan Gunung Kelud," ujarnya. Lahan cabai rawit yang paling banyak rusak, prediksi dia, ada sekitar 1.220 hektare. Namun saat di lapangan, kerusakan lahan justru mencapai sekitar 1.530 hektare. "Di sisi lain, dari 798 hektare lahan padi yang terkena abu vulkanik sebanyak 121 hektare tak bisa dipanen sama sekali," katanya. Kalau lahan cabai merah besar, jelas dia, yang terkena abu vulkanik mencapai sekitar 468 hektar dan 420 hektare di antaranya puso. Lalu, dari 1.483 hektare lahan tanaman jagung yang terkena abu vulkanik maka hanya 24 hektare puso. "Sementara, lahan bawang merah ada 47 hektare yang terkena abu vulkanik. Namun, kini masih bisa dipanen walaupun hasilnya tidak bisa maksimal," katanya. (*)
Berita Terkait
Antara Natal, tahun baru, dan kebersamaan di saat sulit
25 Desember 2025 15:14
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
