Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengimbau kepada warga di sekitar Gunung Kelud mematuhi segala perintah dan aturan yang disampaikan oleh petugas vulkanologi, menyusul naiknya status gunung tersebut dari Waspada menjadi Siaga. "Kami harap warga dan siapa saja yang berada di sekitar daerah bahaya Gunung Kelud untuk tidak memaksa masuk atau beraktifitas di dalam area yang dilarang," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa. Sesaat setelah status Gunung Kelud menjadi Siaga pada Senin (11/2), ia mengaku langsung berkoordinasi dengan pejabat pemerintahan terkait. Selain menghubungi Kepala Daerah Kediri dan Blitar, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu juga mengomunikasikannya dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. "Saya juga menghubungi Pak Surono yang memang sudah berada di sana. Bahkan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Sudharmawan, langsung saya perintahkan ke lokasi," katanya. Pakde Karwo sendiri akan meninjau lokasi setelah proses Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan digelar Rabu (12/2). Kemungkinan, lanjut dia, akan ke kawasan Gunung Kelud setelah Kamis (13/2). Pihaknya juga menyampaikan, bahwa saat ini yang terpenting yakni kebutuhan pengangkutan barang serta pemetaan lokasi untuk jalur evakuasi. Di samping itu, posko juga telah disiapkan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Yang pasti, langkah-langkah antisipasi sudah akan terus kami laksanakan. Jangan khawatir karena petugas akan bekerja semaksimal mungkin dan Pemprov Jatim terus berada di samping warga," katanya. Mantan Sekdaprov Jatim itu juga meminta kepada masyarakat untuk menyematkan doa agar dilindungi dari bencana. Menurut dia, doa kepada Allah SWT tidak akan terkira nilainya dan semoga Jatim dijauhkan dari musibah. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Kelud, terhitung sejak Senin (10/2) pukul 16.00 WIB dan PVMBG menaikkan status dari semula waspada atau level II menjadi siaga atau level III. Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud. Jika gunung yang pernah meletus secara "efusif" atau tertahan pada 2007 itu kembali meletus maka terdapat sejumlah daerah yang berpotensi terlanda bahaya letusan. (*)
Gubernur Jatim Imbau Warga Kelud Patuhi Petugas
Selasa, 11 Februari 2014 19:55 WIB