Alfamart Gelar Pemeriksaan Mata Gratis Pelajar Bojonegoro
Kamis, 6 Februari 2014 16:26 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk, perusahaan pengelola toko swalayan Alfamart dan Alfamidi, menggelar kegiatan sosial pemeriksaan mata gratis bagi ratusan pelajar SD dan SMP, serta para guru di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis.
Dalam program sosial bertajuk "Mataku Sehat" yang dipusatkan di UPT Sekolah Model Terpadu, Jalan Sukowati Bojonegoro itu, PT SAT menggandeng Lions Club, Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dan Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin).
Sasaran pemeriksaan mata secara gratis ini terdiri dari 225 orang siswa SD, 55 siswa SMP dan 55 guru. Jika dari hasil pemeriksaan mengindikasikan mereka mengalami gangguan pengelihatan, perusahaan akan memberikan kacamata gratis.
"Secara nasional, kami telah menyalurkan sebanyak 7.000 buah kacamata kepada pelajar, termasuk guru di berbagai daerah," kata Operation Community Relation Manager Regional V PT SAT, Mochammad Faruq Asrori, di sela-sela kegiatan.
Khusus untuk wilayah Jawa Timur, lanjut Faruq, program Mataku Sehat telah dilaksanakan di sejumlah daerah, antara lain Kabupaten Trenggalek, Mojokerto, Jember, Bondowoso, Sidoarjo, dan Surabaya.
"Ini merupakan salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility) Alfamart dengan melibatkan donasi konsumen yang berbelanja di toko kami. Selain Mataku Sehat, banyak program CSR yang diadakan Alfamart sepanjang tahun," ujarnya.
Beberapa program CSR yang telah dilaksanakan, seperti Taman Buku Albi yang membantu buku-buku perpustaaan di daerah terpencil, Stop Malaria bersama Unicef, Rumah Singgah bagi anak-anak penderita kanker, pembangunan jembatan dan lainnya.
Sementara itu, Ketua Lions Club Nirwana, Rupiarsieh, menambahkan kegiatan pemeriksaan mata gratis di Bojonegoro kali ini melibatkan beberapa SD dan SMP dari berbagai kecamatan.
"Setidaknya ada 28 SD dan satu SMP. Kriterianya antara lain lokasi sekolah berada di pinggiran dan siswanya banyak mengalami gangguan penglihatan. Untuk pengusulannya, kami melibatkan UPT pendidikan," kata perempuan yang juga Ketua Komite Pendidikan Lions Club Districh 307-B2 Indonesia itu.(*)