Kobangdikal Luluskan 131 Siswa Pendidikan Lanjutan Perwira

Surabaya (Antara Jatim) - Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut kembali meluluskan 131 orang siswa program Pendidikan Lanjutan Perwira dan Aplikasi Diklapa, yang ditutup Komandan Kobangdikal Laksda TNI Widodo di Surabaya, Jumat. Kelulusan Diklapa yang merupakan tingkat pendidikan tertinggi di Kobangdikal tersebut, merupakan gelombang ke dua tahun 2013, kelulusan pertama Juni lalu. Dari 131 orang siswa, sebanyak 111 orang adalah perwira siswa Diklapa TNI AL angkatan ke-22 dan 20 orang lainnya adalah perwira Aplikasi Diklapa Adapun ke-111 siswa tersebut terdiri dari 36 orang kejuruan Komando Umum (korps pelaut), 52 orang kejuruan Bantuan Tempur (korps teknik, elektro, suplai, kesehatan, khusus, dan Pomal), serta 23 siswa kejuruan Komando Tempur (korps Marinir). Sedangkan Aplikasi Diklapa adalah perwira TNI AL yang melaksanakan pendidikan S2 atau spesialis bidang kedokteran di perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah menjalin kerja sama dengan TNI AL. Komandan Kobangdikal Laksda TNI Widodo menekankan agar para mantan siswa selalu fokus membesarkan lembaga Kobangdikal dengan cara meningkatkan kemampuan sehingga mempunyai nilai lebih, baik dari sisi profesionalitas, kedewasaan berpikir maupun moralitas setelah menempuh pendidikan. "Selesai pendidikan ini bukan berarti berhenti belajar, namun para perwira akan selalu dituntut untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif secara konseptual, serta mampu melaksanakan analisis permasalahan taktik dan strategi, utamanya dalam wacana keangkatan-lautan serta siap pakai dalam pengawakan organisasi TNI AL," terangnya. Menurut Widodo, untuk membangun TNI AL yang modern diperlukan perencanaan pembangunan secara bertahap, terintegrasi dan berkesinambungan, dengan bertumpu pada tiga pilar dasar pembangunan, yakni mengutamakan kesiapan operasional, peningkatan profesionalisme prajurit dan mengupayakan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya. "Pembangunan kekuatan TNI AL ke depan perlu peningkatan kemampuan atau profesionalisme prajurit. Setiap prajurit harus mampu merespon tantangan tugas ke depan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis," katanya. (*)