Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan rencana pengembangan komando armada laut dari dua menjadi tiga armada tinggal menunggu Peraturan Presiden dan diharapkan sudah terealisasi pada 2014. "Tiga komando armada itu akan meliputi wilayah barat, timur dan tengah. Saat ini TNI AL sedang menyiapkan sarana dan prasarana pendukungnya," kata Marsetio usai memimpin upacara Hari Armada di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Kamis. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 tahun 2010 tentang Organisasi TNI, jajaran TNI AL memiliki dua komando armada yang bermarkas di Jakarta (Koarmabar) dan Surabaya (Koarmatim), dengan masing-masing dipimpin seorang panglima bintang dua (laksamana muda). Dalam struktur organisasi yang baru nanti, direncanakan ada seorang panglima bintang tiga yang akan membawahi ketiga komando armada yang dibentuk. Menurut KSAL, pengembangan komando armada merupakan bagian validasi organisasi dari program pembangunan TNI AL untuk menjadi lebih profesional, handal dan disegani. "Selain itu, TNI AL juga akan membentuk satu divisi baru Pasukan Marinir yang bermarkas di Sorong, Papua, sehingga nantinya akan ada tiga divisi, yakni Pasmar-1 (Surabaya), Pasmar-2 (Jakarta) dan Pasmar-3 (Papua). Mudah-mudahan tahun depan sudah mulai efektif," tambah Marsetio. Ia menambahkan pembentukan komando armada wilayah tengah dan Pasukan Marinir Divisi III sudah menjadi kebutuhan pokok TNI AL untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, terlebih pengamanan pulau terluar dan daerah perbatasan dengan negara tetangga. Selain validasi organisasi, lanjut Marsetio, TNI AL secara bertahap terus melengkapi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) guna mendukung operasional pasukan, baik berupa kapal perang, persenjataan tempur, pesawat udara maupun helikopter. "Akhir Desember ini, direncanakan datang lagi Tank BMP-3F dari Rusia sehingga total akan ada 54 unit tank yang memperkuat alutsista pasukan Marinir. Selain itu, tiga kapal perang jenis fregat buatan Inggris akan datang dan bergabung dengan armada TNI AL," ujarnya. Tiga kapal perang tersebut merupakan bagian dari enam unit kapal yang dipesan TNI AL dari perusahaan BAE System, Inggris, dan rencananya diserahkan pada 2014. Selain dari Inggris, TNI AL juga memesan dua kapal fregat ukuran 105 meter yang dibangun PT PAL bekerja sama dengan perusahaan Belanda, dan tiga kapal selam baru dari Korea Selatan (satu di antaranya akan dibangun di galangan PT PAL). "Di luar itu, masih ada dua kapal hidrografi, kapal latih pengganti KRI Dewaruci, kapal LST (pengangkut pasukan dan tank), 16 kapal cepat roket 60 meter, tank amfibi, dan 11 helikopter antikapal selam, yang akan datang secara bertahap," kata KSAL. Laksamana Marsetio menegaskan penambahan alutsista tersebut merupakan bagian dari program pencapaian kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) sehingga kekuatan TNI AL ke depan lebih diperhitungkan oleh negara-negara di kawasan Asia. (*)
KSAL: Pengembangan Tiga Komando Armada Direalisasikan 2014
Kamis, 5 Desember 2013 14:44 WIB