30 Universitas Se-Indonesia Ikuti Lomba Mobil Irit
Senin, 11 November 2013 19:41 WIB
Surabaya (AntaraJatim) - Sebanyak 53 tim dari 30 universitas se-Indonesia mengikuti lomba mobil hemat bahan bakar (lomba irit) bertajuk "Indonesia Energy Marathon Challenge" atau IEMC 2013 di Sirkuit Kenjeran Park, Surabaya pada 15-17 November.
"Jumlah peserta tahun lalu hanya 28 tim dari 19 PT, tapi tahun ini pendaftar mencapai 80 peserta dan yang lolos seleksi administratif dan penyusunan progress report sebanyak 53 peserta," kata Sekretaris Panitia Pelaksana IEMC 2013, Kenan Sihombing, di Surabaya, Senin.
Didampingi Kepala Badan Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS Dr Ir Bambang Sampurno MT dan ketua panitia Alief Wikarta ST MSc Eng PhD, ia menjelaskan mobil juga harus dinyatakan lolos scrut saat "race".
"Saat race, mobil akan diperiksa oleh teknisi berdasarkan ketentuan dimensi, berat, safety dan sebagainya. Mobil juga harus dapat menuntaskan delapan lap dalam waktu yang telah ditentukan," kata mahasiswa jurusan Teknik Mesin ITS itu.
Menurut dia, regulasi lomba memang tidak jauh berbeda dari pelaksanaan IEMC yang pertama pada tahun 2012, yakni regulasi mengacu pada kompetisi "Shell Eco Marathon" (SEM) yang merupakan kompetisi mobil hemat bahan bakar dalam lingkup internasional.
"Kategori lomba juga tetap ada dua kategori, yakni Urban Concept dan Prototype yang masing-masing kategori juga ada tiga kelas sesuai jenis bahan bakar yakni bensin, diesel/solar, dan listrik. Bahan bakar yang akan digunakan race pun ditentukan oleh panitia, yakni 100 mililiter untuk kategori Prototype dan 200 mililiter untuk kategori Urban Concept," katanya.
Nantinya, mobil yang terbaik adalah mobil yang menggunakan bahan bakar paling sedikit untuk menyelesaikan delapan lap dalam waktu yang ditentukan. "Untuk waktu delapan lap yang harus ditempuh yakni Urban Concept tidak boleh lebih dari 30 menit, sedangkan Prototype 26 menit," katanya.
Untuk kategori Urban Concept sendiri merupakan pembuatan kendaraan dengan ketentuan memiliki empat roda, memiliki desain, dan juga tampilan seperti mobil pada umumnya, juga memenuhi kualifikasi on-road.
Sementara untuk kategori prototype harus memiliki desain kendaraan masa depan, bisa memiliki tiga atau empat roda, dan desain yang digunakan dapat memaksimalkan aspek aerodinamika.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS Dr Ir Bambang Sampurno MT mematok juara umum pada IEMC 2013, sehingga mengulang juara umum pada tahun sebelumnya.
"Karena itu tim ITS mengirimkan satu mobil untuk setiap kelas kategori, jadi ada ITS Team 1 dan ITS Team 3 masing-masing di kategori Prototype dan Urban Concept bensin. Selain itu, ada ITS Team 4 dan ITS Team 2 untuk Prototype dan Urban Concept diesel, serta ada Suro Listrik dan Nagageni II yang berlaga pada kategori Prototype dan Urban Concept listrik," katanya.
Ia menambahkan ITS Team 1, 2, 3, 4 merupakan Tim Sapu Angin dari jurusan S1 Teknik Mesin, Suro Listrik dari D3 Teknik Mesin, dan Nagageni II dari D3 Teknik Elektro. "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan meningkatkan efisiensi dari berbagai komponen, selain itu driver-nya," katanya.
Meski diprakarsai oleh Jurusan Teknik Mesin ITS, kegiatan yang kini sudah menjadi agenda tahunan Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdikbud itu tak pernah menuai komplain terkait hasil kompetisi.
"Itu karena kami memang fair, panitia ya panitia, peserta ya peserta, tidak ada keberpihakan, tapi selesai peraih nilai terbaik, panitia juga menyiaapkan juara best desain, best video, dan best team," kata Alief Wikarta. (*)