Pemotongan Sapi di RPH Kota Malang Menurun
Jumat, 25 Oktober 2013 18:13 WIB
Malang (Antara Jatim) - Kegiatan pemotongan sapi untuk konsumsi daging masyarakat di rumah pemotohan hewan Kota Malang, Jawa Timur, setelah perayaan Idul Adha menurun, dari rata-rata 50 sampai 60 ekor per hari menjadi 43-44 ekor saja.
Direktur rumah pemptogan hewan (RPH) Kota Malang Djoko Sudadi di Malang, Jumat, mengatakan meski saat ini hanya 43-44 ekor saja yang dipotong, jumlah tersebut masih jauh lebih baik ketimbang pada saat Idul Adha yang hanya 5 ekor sehari.
"Sebelum Idul Adha pertengahan Oktober lalu, RPH bisa memotong sapi anatra 50 hingga 60 ekor setiap hari. Namun, sekarang menurun drastis karena harga sapi masih mahal, walaupun perayaan Idul Adha telah berlalu," katanya, menambahkan.
Ia mengatakan banyak jagal yang mengeluh kesulitan mendapatkan sapi potong, kalaupun ada harganya sangat mahal. Sehingga, jagal banyak yang berpikir ulang untuk memotong sapi dan dijual kembali ke konsumen.
Sudadi mengemukakan harga sapi hidup saat ini rata-rata sebesar Rp37 ribu per kilogram. Harga tersebut memang jauh lebih murah ketimbang pada H-1 Idul Adha yang mencapai Rp40 ribu per kilogramnya.
Hanya saja, lanjutnya, harga sapi hidup saat ini masih lebih mahal daripada hari-hari sebelum Idul Adha yang hanya Rp35 ribu sampai Rp36 ribu per kilogram, bahkan tahun lalu masih berada di angka Rp32 ribu per kilogram.
Dikatakannya masih mahalnya harga sapi hidup maupun yang sudah berbentuk sapi itu tidak hanya terjadi di Malang atau Jatim saja, tapi secara nasional.
Belum lama ini Djoko Sudadi juga mengatakan dalam waktu dekat ini RPH juga mulai
menjual produk daging olahan yang sudah berbentuk kemasan higienis dan siap saji.
Menurut dia, alat penyimpanannya (lemari pendingin) sudah tersedia yang dibantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga anggaran yang diajukan dalam APBD tahun lalu dibatalkan.
"Alat pendinginnya sudah ada, sekarang tinggal realisasinya saja," ujarnya, menambahkan.
Target pendapatan asli daerah (PAD) RPH Kota Malang rata-rata sebesar Rp99,75 juta per tahun dengan jumlah jagal sapi sebanyak 40 orang dan jumlah sapi yang disembelih mencapai 60-70 ekor per hari. (*)