Malang (Antara Jatim) - Warga Kota Malang menilai proyek pembangunan gorong-gorong dengan sistem jacking yang sedang dikerjakan oleh kontraktor saat ini amburadul karena selain menimbulkan kemacetan di mana-mana, juga sudah ada yang ambrol tergerus hujan. "Ambrolnya gorong-gorong ini karena tidak profesionalnya kontraktor dalam mengerjakan proyek, bahkan pipa PDAM juga ambrol, sehingga air bersih itu mengalir deras dan menimbulkan banjir yang semakin parah, disamping akibat guyuran hujan," kata salah seorang warga di kawasan Jalan Mayjen Panjaitan, Syaiful Hadi, Kamis. Gorong-gorong yang ambrol tersebut berada di jalur utama dari arah Kota Malang menuju kawasan Dinoyo, yakni di Jalan Mayjen Panjaitan (sekitar kampus Universitas Brawijaya). AKibatnya, arus lalu lintas macet total, bahkan jalan-jalan alternatif, seper ti Jalan Veteran pun macet. Selain di kawasan Jalan Mayjen Panjaitan, proyek gorong-gorong yang dikeluhkan warga tersebut juga berada di kawasan Jalan Bondowoso, Jalan Ijen, Jalan Gajayana serta sejumlah titik di wilayah Kota Malang lainnya. Karena dimana-mana ada galian untuk gorong-gorong, kemacetan arus lalu lintas di kota pendidikan itu semakin parah, terutama di jalur-jalur poros menuju kawasan kampus di wilayah Dinoyo dan Sumbersari. Menanggapi proyek pembangunan gorong-gorong dengan angagran sebesar Rp40 miliar itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Dr Jarot Edi Sulistyono mengatakan pihaknya menginstruksikan agar kontraktor segera menyelesaikannya. "Kontraktor kami beri batas waktu hingga pagi ini (24/10) tuntas, sebab jalan tersebut merupakan akses utama dari arah kota menuju kawasan kampus maupun ke arah Batu," ujarnya. Jika tidak tuntas, tegasnya, tidak menutup kemungkinan kontraktor bersangkutan akan dimasukkan dalam daftar hitam kontraktor "nakal" dan tidak akan mendapatkan proyek dari Pemkot Malang. Sementara Kepala Bagian operasional Lalu lintas Polres Kota Malang Iptu Edi Purwanto mengatakan, ambrolnya gorong-gorong di kawasan Mayjen Panjaitan itu membuat pihak kepolisian harus mengambil tindakan menutup akses jalan tersebut dari kendaraan roda empat. "Tindakan ini semata-mata hanya untuk kelancaran arus lalu lintas saja agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya. Proyek pembangunan gorong-gorong dengan sistem jacking tersebut merupakan proyek percontohan di Provinsi Jatim. Anggaran biaya sebesar Rp40 miliar dari APBD Kota Malang 2013.(*)
Warga Malang: Proyek Gorong-gorong Amburadul
Kamis, 24 Oktober 2013 9:24 WIB