Bojonegoro (Antara jatim) - Sebanyak 520 kelompok peternak di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, memperoleh bantuan domba Merino masing-masing satu pasang/kelompok sebagai usaha memperbaiki mutu genetik domba lokal. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Bojonegoro Subekti, Selasa, mengatakan para kelompok peternak yang memperoleh bantuan domba Merino dari APBD 2013 sebesar Rp1,5 miliar juga memperoleh pelatihan cara beternak domba Merino. "Pelatihan yang berlangsung hari ini diikuti 240 kelompok peternak, sebelumnya sehari lalu pelatihan diikuti 280 kelompok peternak," jelasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan kelompok peternak memperolehan pelatihan cara beternak domba Merino dengan nara sumber seorang peternak domba Merino yang berhasil asal Malang Arif. Materi yang disampaikan Arif, katanya, terutama mengenai manajemen beternak domba Merino juga cara mengatasi berbagai macam penyakit domba Merino. "Prinsipnya beternak domba Merino tidak sulit, sebab makanan domba Merino juga rumput tidak jauh berbeda dengan domba lainnya. Bahkan produksinya lebih besar dibandingkan beternak domba biasa ," katanya, di sela-sela pelaksanaan pelatihan beternak domba Merino. Ia mengambarkan berat domba Merino bisa mencapai berkisar 70-100 kilogram, jauh lebih berat dibandingkan dengan domba biasa yang berat maksimalnya hanya mencapai 40 kilogram. "Domba Merino lebih cepat besar dibandingkan domba biasa, meskipun masa beternaknya sama," katanya. Menurut dia, beternak domba Merino mempunyai manfaat ganda yaitu wol domba Merino bisa dijual, juga penjualan daging domba Merino. "Produksi wol domba Merino sudah ada yang siap menampung," jelasnya. Dalam sambutannya, Subekti meminta para peternak bisa beternak domba Merino dengan bersungguh-sungguh, sehingga kalau jumlah domba Merino semakin berkembang akan semakin menambah populasi domba di daerah setempat. "Bantuan domba Merino kepada kelompok peternak dengan sistem bergulir," ucapnya. Data yang diperoleh, pemkab setempat juga pernah menyalurkan bantuan domba Merino masing-masing juga satu pasang kepada 20 lembaga sebagian besar dari panti asuhan, pondok pesantren dan kelompok ternak pada 2011.(*)