Shanghai (Antara/Reuters) - China pada Senin menyatakan Amerika Serikat, Australia dan Jepang tidak boleh menggunakan persekutuannya sebagai alasan mencampuri sengketa wilayah di Laut China Timur dan Laut China Selatan. China juga mendesak tiga negara tersebut menahan diri dari tindakan yang dapat memperparah ketegangan kawasan tersebut. Pada Jumat, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengangkat persoalan sengketa laut itu dalam pembicaraan tripihak di Bali. Hubungan China dengan Jepang, negara dengan ekonomi kedua dan ketiga terbesar di dunia, mengalami masalah dalam beberapa tahun belakangan karena persoalan saling klaim atas kepulauan kecil di Laut China Selatan, yang dinamai Senkaku oleh Tokyo dan Diaoyu oleh Beijing. Selain itu di Laut China Selatan, Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, China dan Brunei Darussalam sejak lama terlibat dalam sengketa wilayah di rantai pulau yang diperkirakan mempunyai kandungan besar minyak dan gas. Dalam sebuah pernyataan bersama, Amerika Serikat, Jepang dan Australia mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan "tindakan kekerasan dan sepihak" yang dapat mengubah keadaan status quo di Laut China Selatan. (*)
Berita Terkait

Pentingnya sejarah (yang hilang) untuk generasi Z
24 November 2024 20:53

Putin: Taliban sekutu Rusia dalam perangi terorisme
5 Juli 2024 10:32

"Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai" rilis 7 Maret
21 Februari 2024 13:16

Pers dan AI: Seteru atau sekutu?
10 Februari 2024 06:08

Dinas rahasia Ukraina sebut telah tangkap sekutu penting Putin
13 April 2022 09:09

Ziarah Korban Pertempuran Laut Jawa
27 Februari 2020 18:32

26 Warga Yaman Tewas
24 Agustus 2018 06:05

19 September (Hari Perobekan Bendera)
16 September 2016 09:51