KRI Dewaruci Rusak Pasca-Pelayaran Keliling Australia
Senin, 7 Oktober 2013 15:17 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Kapal latih Kadet TNI Angkatan Laut KRI Dewaruci yang tiba kembali di Surabaya, Senin, mengalami kerusakan pada sejumlah bagian pascapelayaran keliling Benua Australia selama sekitar dua bulan.
Kedatangan kapal layar buatan Jerman dari muhibah itu disambut Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Hari Bowo di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Senin.
Hadir dalam acara penyambutan tersebut antara lain Gubernur Akademi Angkatan Laut Laksamana Muda TNI I Nyoman Gde Nurija Ary Atmaja, Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Laksamana Muda TNI Widodo, dan Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Adji.
"Sejumlah bagian kapal yang mengalami kerusakan antara lain cocor dan patung Dewaruci yang berada di haluan depan patah dan hilang ke laut. Selain itu, tiang layar bagian depan juga patah di bagian atasnya," kata Komandan KRI Dewaruci Letnan Kolonel Laut (P) Anung Sutanto, usai upacara penyambutan.
Kerusakan yang dialami KRI Dewaruci terjadi saat berlayar di titik 60 mil laut dari Pantai Shark Bay, Australia, akibat dihantam ombak besar. Kondisi itu memaksa KRI Dewaruci untuk sandar darurat di Dermaga Geraldton, Australia, guna menjalani sedikit perbaikan.
"Syukurlah tidak ada satupun prajurit dan awak kapal yang mengalami cedera dalam peristiwa tersebut. Setelah perbaikan, kami langsung melanjutkan perjalanan," tambah Anung Sutanto.
Pada acara penyambutan, Wakil KSAL Laksdya TNI Hari Bowo sempat melihat-lihat beberapa bagian kapal yang mengalami kerusakan dan berdialog dengan komandan serta awak KRI Dewaruci.
"Tantangan menghadapi ombak besar dan mengalami kerusakan sering dialami KRI Dewaruci saat melakukan pelayaran ke luar negeri, tetapi kapal latih ini tetap mampu menyelesaikan misi perjalanannya, seperti yang dilakukan kali ini," kata Hari Bowo.
Menurut ia, Markas Besar TNI AL telah memesan kapal latih baru dari Spanyol sebagai pengganti KRI Dewaruci yang usianya sudah mencapai 60 tahun.
"Nantinya KRI Dewaruci hanya digunakan untuk pelayaran di wilayah Indonesia, sementara tugas muhibah ke luar negeri digantikan oleh kapal latih baru," tambah Hari Bowo tanpa menyebut kapan kapal latih baru tersebut akan selesai diproduksi.
Dalam pelayaran mengelilingi Benua Australia sejak Agustus lalu, KRI Dewaruci membawa 82 orang prajurit, ditambah enam personel pendukung dari intelijen, penerangan, kesehatan, dan Pasukan Katak, serta 10 personel pendamping Kadet AAL.
Rute pelayanan yang dilalui kapal latih dengan tiga tiang layar tinggi itu, mulai Dermaga Koarmatim Surabaya, Bali, Geraldton, Perth, Broome, Darwin, Kupang, dan kembali ke Surabaya.
Selama singgah di beberapa kota di Australia, para prajurit dan Kadet AAL melakukan kunjungan kehormatan ke pejabat setempat, sekaligus mengadakan promosi wisata dan budaya Indonesia dengan sejumlah kegiatan. (*)